kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Singgasana Yahoo! kini milik Google


Sabtu, 30 Juli 2016 / 16:16 WIB
Singgasana Yahoo! kini milik Google


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Mempertahankan kejayaan memang bukan perkara gampang. Inilah yang menimpa Yahoo! Inc. Raksasa internet ini harus rela dicaplok Verizon Communications Inc dengan harga hanya US$ 4,83 miliar.

Bandingkan dengan valuasi Yahoo! tahun 2000 lalu yang mencapai US$ 125 miliar. Rencana mengakuisisi Google tahun 2002 yang batal, terbukti merupakan keputusan Yahoo! yang keliru. Google kini berubah jadi raksasa dengan valuasi mencapai US$ 518 miliar.

Meraih kesuksesan memang sulit. Tapi, lebih sulit lagi mempertahankannya. Rangkaian kata ini rasanya tepat sekali dialamatkan kepada Yahoo! Inc, raja internet di era tahun 2000-an.

Setelah lebih dari dua dekade berdiri, Yahoo! harus rela diakuisisi oleh Verizon Communications Inc. Bulaan ini Operator jaringan nirkabel terbesar di Amerika Serikat (AS) itu mencaplok Yahoo! dengan harga US$ 4,83 miliar. Pembelian tersebut sekaligus mengakhiri era keemasan Yahoo! yang didirikan Jerry Yang dan David Filo tahun 1994.

Lewat akuisisi itu, Verizon berambisi menguasai bisnis iklan internet dan mobile video. Dua lini bisnis ini dirancang menjadi mesin pencetak uang masa depan, menggantikan bisnis wireless mereka yang sudah jenuh.

Sepak terjang Yahoo! di era tahun 2000-an memang membuat banyak pihak takjub. Seperti dikisahkan situs berita www.adweek.com, Senin (25/7) lalu, valuasi Yahoo! tahun 2000 silam mencapai US$ 125 miliar.

Pada 2002, Yahoo! yang kala itu dipimpin oleh Terrt Semel urung mengakuisisi Google yang masih berbentuk embrio. Sebelumnya, Yahoo! tertarik mengakuisisi Google dengan tawaran US$ 3 miliar.

Tiga tahun kemudian, tahun 2005, Yahoo! malah memutuskan membeli 40% saham Alibaba Corp dengan nilai US$ 1 miliar.

Mengutip pemberitaan The Economist tahun 2005 silam, valuasi Yahoo! terus tergerus sejak mencapai puncak di 2000, berbanding terbalik dengan kedigdayaan Google. Pada 2005, valuasi Yahoo! jatuh ke level US$ 52 miliar.

Tahun 2008, Microsoft Corp sempat berniat membeli Yahoo! seharga US$ 44,6 miliar untuk menghentikan langkah Google yang tumbuh bak bayi ajaib. Namun, kolaborasi Microsoft dan Yahoo! urung terbentuk.

Saat ini, valuasi Google tak kurang dari US$ 518,45 miliar. Tempat berikutnya ditempati Facebook Inc yang membukukan valuasi US$ 358,92 miliar.

Kesuksesan Facebook menghantarkan sang pendiri, Mark Zuckerberg jadi orang terkaya keenam sejagad versi Forbes, dengan kekayaan US$ 54 miliar.

"Ini adalah masa yang paling menyedihkan bagi Yahoo!, yang telah berusaha keras membangun peradaban," ungkap Dan Finnigan, mantan petinggi Yahoo!, seperti dikutip The New York Times,  Ahad (24/7) pekan lalu.

Tapi, dominasi bisnis Google bukannya tanpa pesaing. Raksasa e-commerce asal China, Alibaba mencoba mengusik operating system (OS)  Android milik Google.

Alibaba juga mengembangkan OS bertajuk YunOS. Hingga saat ini, YunOS disebut-sebut telah digunakan oleh 70 juta pengguna smartphone.

Wu Yupeng, Wakil Presiden YunOS, mengatakan, tahun 2015 pengguna teknologinya melonjak 500%. Alibaba berharap bisa mematahkan dominasi Android.              




TERBARU

[X]
×