kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Situasi politik Thailand memanas, pimpinan partai oposisi serukan aksi massa


Jumat, 13 Desember 2019 / 17:28 WIB
Situasi politik Thailand memanas, pimpinan partai oposisi serukan aksi massa
ILUSTRASI. Bendera Thailand


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Situasi politik Thailand mulai memanas. Pemimpin partai oposisi Thailand, Thanathorn Juangroongruangkit, meminta para pendukung untuk turun ke jalan di Bangkok pada Sabtu (14/12).

Seruan ini datang dua hari setelah Komisi Pemilihan (EC) Thailand meminta Mahkamah Konstitusi untuk membubarkan partai pimpinan Thanathorn, Future Forward Party.

"Ini adalah waktu bagi orang-orang untuk membuat keributan," kata Thanathorn dalam sebuah video Facebook, Jumat (13/12), seperti dikutip Reuters. "Sekarang adalah waktunya bagi rakyat untuk berdiri dan menuntut keadilan dan kesetaraan".

Baca Juga: Dianggap tak setia, Raja Thailand copot gelar Selir Kerajaan dari Sineenat

Melansir Bangkok Post, Rabu (11/12), EC meminta Mahkamah Konstitusi untuk membubarkan Future Forward Party. Sebab, partai ini menerima uang tunai atau sumbangan dari sumber yang tidak sah. Thanathorn meminjamkan uang sebesar 191 juta baht pada Januari lalu ke partainya.

Jika Mahkamah Konstitusi menerima permohonan gugaatan ES, maka 15 pengurus partai termasuk Thanathorn, Sekretaris Jenderal Piyabutr Saengkanokkul dan juru bicara Pannika Wanich bakal didiskualifikasi sebagai anggota parlemen dan dilarang berpolitik.

Mereka juga tidak akan diizinkan untuk mendaftar atau mengatur, menjadi pengurus atawa mengambil bagian dalam pendirian partai politik selama 10 tahun. Sementara 80 pengurus partai lainnya boleh bergabung dengan partai lain.




TERBARU

[X]
×