kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal pesawat Ukraina, PM Kanada: Kami tidak akan berhenti sampai mendapat keadilan


Jumat, 10 Januari 2020 / 06:00 WIB
Soal pesawat Ukraina, PM Kanada: Kami tidak akan berhenti sampai mendapat keadilan
ILUSTRASI. PM Kanada Justin Trudeau. REUTERS/Jorge Silva


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - OTTAWA / WASHINGTON. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mengatakan pada hari Kamis (9/1), sebuah pesawat Ukraina yang jatuh di Iran, menewaskan semua 176 orang di atas pesawat, kemungkinan ditembak jatuh oleh rudal Iran. Dia mengutip intelijen dari Kanada dan sumber lainnya.

Reuters menuliskan, "Penembakan pesawat, yang membawa 63 warga Kanada, mungkin dilakukan secara tidak disengaja," kata Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa.

“Kami memiliki intelijen dari berbagai sumber, termasuk sekutu kami dan intelijen kami sendiri. Bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara Iran,” katanya.

Baca Juga: Pejabat AS: Sistem rudal Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat komersial Ukraina

Penerbangan Ukraina International Airlines ke Kiev dari Teheran jatuh pada hari Rabu selang beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal balistik di dua pangkalan militer AS di Irak, dan Iran dalam siaga tinggi dalam merespons militer AS.

Trudeau mengatakan pemerintahnya tidak akan beristirahat sampai negara itu mendapatkan hasil akhir, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan.

Sebelumnya pada hari Kamis, seorang pejabat AS, mengutip sebuah tinjauan luas terhadap data satelit, mengatakan Washington telah menyimpulkan dengan tingkat kepastian yang tinggi bahwa rudal anti-pesawat menjatuhkan pesawat itu. Pejabat itu mengatakan Boeing 737-800 telah dilacak oleh radar Iran.

Baca Juga: Kecelakaan pesawat di Iran, Presiden Ukraina: Kami pasti akan menemukan kebenaran

Tiga pejabat AS mengatakan kepada Reuters, Pemerintah AS percaya Iran menembak jatuh pesawat itu secara tidak sengaja.

Data menunjukkan pesawat itu mengudara selama dua menit setelah meninggalkan Teheran ketika tanda panas dari dua rudal permukaan-ke-udara terdeteksi, salah satu pejabat mengatakan.

Itu segera diikuti oleh ledakan di sekitar pesawat, kata pejabat ini. Data kemudian menunjukkan, pesawat itu terbakar saat turun. Hawa panas tadi adalah emisi inframerah yang terdeteksi oleh satelit militer AS.




TERBARU

[X]
×