kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal sanksi nuklir Iran, diplomat PBB: AS seperti tarik pelatuk, tapi tak ada peluru


Kamis, 17 September 2020 / 11:37 WIB
Soal sanksi nuklir Iran, diplomat PBB: AS seperti tarik pelatuk, tapi tak ada peluru
ILUSTRASI. A U.S. Park Service ranger stands at her post as she waits for the arrival of U.S. Vice President Mike Pence to deliver his acceptance speech as the 2020 Republican vice presidential nominee during an event of the 2020 Republican National Convention held


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/UNITED NATIONS. Rabu (16/9/2020), Amerika Serikat mengatakan pihaknya berencana untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melanggar embargo senjata PBB terhadap Iran, yang menurut Washington akan tetap berlaku alih-alih berakhir pada Oktober seperti yang disepakati dalam kesepakatan nuklir 2015. 

Melansir Reuters, Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran Elliott Abrams mengatakan Washington dapat menolak akses ke pasar AS bagi siapa pun yang berdagang senjata dengan Iran, yang dituduh oleh pemerintahan Presiden Donald Trump sebagai upaya untuk mengembangkan senjata nuklir.

Iran sendiri membantah sedang mengembangkan senjata nuklir.

Pada 2018 Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran - di mana Teheran membatasi kegiatan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi - dan menerapkan kembali sanksi AS. Washington juga mengatakan telah mendorong diterapkannya kembali semua sanksi PBB terhadap Iran, yang akan berlaku akhir pekan ini.

Baca Juga: Diancam Presiden Donald Trump, Iran balas menggertak, ini ancamannya

Tetapi pihak lain dalam kesepakatan nuklir - Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia - dan sebagian besar Dewan Keamanan PBB mengatakan mereka tidak yakin Amerika Serikat dapat memberlakukan kembali sanksi PBB.

"Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada peluru yang keluar," kata seorang diplomat senior Dewan Keamanan PBB tanpa menyebut nama. "Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku."

Baca Juga: Laporan inteligen sebutkan Iran berencana membunuh dubes AS untuk Afrika Selatan




TERBARU

[X]
×