kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi berbuah manis, nilai cadangan emas Rusia saat ini melampaui US$ 100 miliar


Selasa, 10 September 2019 / 11:25 WIB
Strategi berbuah manis, nilai cadangan emas Rusia saat ini melampaui US$ 100 miliar
ILUSTRASI. Emas batangan


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Taruhan panjang Rusia terhadap emas tampak semakin baik setiap bulannya.

Mengutip Bloomberg, negara itu melipatgandakan cadangan emasnya dalam beberapa dekade terakhir dan melakukan diversifikasi untuk menjauh dari aset-aset AS. Langkah ini terbayar sudah seiring kenaikan  permintaan emas yang mendongkrak harga si kuning ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Pada tahun lalu, nilai cadangan emas negara itu melonjak 42% menjadi US$ 109,5 miliar dan logam mulia itu saat ini merupakan yang terbesar dari total cadangan Rusia sejak tahun 2000.

Data yang dihimpun Bloomberg juga menunjukkan, Bank sentral Rusia telah menjadi pembeli emas terbesar dunia dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada dollar AS karena hubungan antar negara masih tegang.

Baca Juga: Kurs Jisdor, rupiah hari ini bertengger di level Rp 14.031 per dolar AS

Jika Rusia ingin memanfaatkan emasnya, negara ini akan mendapatkan harga jual yang lumayan. Pasalnya, harga emas saat ini tengah menuju tahun terbaik sejak 2010 karena perang perdagangan AS-China mengganggu pertumbuhan global dan bank-bank sentral dunia melonggarkan kebijakan moneter.

"Rusia lebih suka melindungi stabilitas makroekonomi melalui alat-alat yang netral secara politik," kata Vladimir Miklashevsky, ahli strategi di Danske Bank A/S di Helsinki. "Ada substitusi besar-besaran aset dollar AS dengan emas. Strategi ini telah menghasilkan miliaran dollar bagi Bank of Russia hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja."

Rusia tidak sendirian dalam menimbun emas. China, Kazakhstan, dan Polandia telah menjadi pembeli terbesar emas dalam beberapa tahun terakhir, dan kepemilikan emas global diperkirakan akan meningkat untuk sementara waktu.

Baca Juga: Perang dagang mereda, harga emas turun lebih dari 3% dalam empat hari




TERBARU

[X]
×