kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumbangan dana hampir US$300 juta siap mengalir ke Lebanon pasca ledakan Beirut


Senin, 10 Agustus 2020 / 08:29 WIB
Sumbangan dana hampir US$300 juta siap mengalir ke Lebanon pasca ledakan Beirut
ILUSTRASI. Pemandangan yang menunjukkan kerusakan akibat ledakan dahsyat di pelabuhan kota Beirut, Lebanon, 5 Agustus, 2020. REUTERS/Mohamed Azakir TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Sejumlah pemimpin negara mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu (9/8) membahas rencana pengiriman bantuan dana ke Lebanon pasca ledakan di Beirut.

Rapat virtual ini dipimpin langsung oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron dan PBB. Setidaknya ada 15 pemimpin negara hadir dalam rapat ini, termasuk Presiden AS, Donald Trump. Para pemimpin negara berjanji untuk mengumpulkan bantuan dalam beberapa hari atau beberapa minggu mendatang.

Negara Arab seperti Arab Saudi, Qatar, Iraq, dan Uni Emirat Arab juga hadir dalam rapat ini. Begitu juga Inggris, China, Yordania, dan Mesir.

Sementara itu Israel, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Lebanon, tidak hadir. Namun Macron mengatakan bahwa Israel telah menyatakan keinginannya untuk memberi bantuan. Iran yang memiliki peran besar di Lebanon melalui kelompok Syiah Hizbullah juga tidak hadir dalam rapat virtual pada Minggu kemarin.

Baca Juga: Gubernur Beirut: Banyak jasad yang belum teridentifikasi merupakan pekerja asing

Dikutip dari South China Morning Post, kantor kepresidenan Perancis mengungkap jumlah total bantuan darurat yang bisa dimobilisasi dengan cepat mencapai €252,7 juta atau setara dengan US$298 juta. Perancis sendiri menyumbang sebanyak €30 juta.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, kepada ZDF mengungkapkan bahwa mereka telah menyumbang sebanyak €20 juta. Sementara AS melalui USAID mengumumkan sumbangan sebesar US$15 juta.

Macron sendiri merupkan pemimpin negara pertama yang mengunjungi Lebanon pasca ledakan dahsyat terjadi di kota Beirut hari Selasa lalu. Sampai saat ini jumlah korban tewas yang sudah dikonfirmasi sebanyak 150 orang. Sebanyak 6.000 orang lainnya luka-luka dan sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Pernyataan bersama yang merupakan hasil rapat virtual kemarin sudah diumumkan. Disebutkan pula terkait keprihatinan pada maraknya kasus korupsi di Lebanon yang berujung pada krisis ekonomi berkepanjangan.

Baca Juga: Ledakan Beirut, simpati dan dukungan mengalir dari negara-negara Arab




TERBARU

[X]
×