kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei: 1 dari 2 orang dokter Rusia belum yakin pada vaksin corona


Senin, 17 Agustus 2020 / 07:11 WIB
Survei: 1 dari 2 orang dokter Rusia belum yakin pada vaksin corona
ILUSTRASI. Peneliti menyiapkan sampel yang akan digunakan untuk menguji vaksin virus corona (Covid-19) di laboratorium perusahaan bioteknologi BIOCAD, Saint Petersburg, Rusia 11 Juni, 2020. REUTERS/Anton Vaganov/File Photo


Sumber: RBC,The Moscow Times,The Moscow Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Fakta cukup menarik datang dari Rusia, negara yang mengklaim telah berhasil menemukan vaksin untuk virus corona.

Lebih dari separuh doketer di Rusia ternyata mengaku belum siap menerima vaksin virus corona yang saat ini sedang menjadi perbincangan dunia. Survei online yang dilakukan oleh situs berita RBC pada hari Jumat (14/8) menunjukkan fakta tersebut.

Pada hari Selasa (11/8), Presiden Vladimir Putin mengumumkan vaksin Sputnik V untuk virus corona menunjukkan hasil positif dan memberi kekebalan berkelanjutan pada para sukarelawan.

Sayangnya, sejumlah pakar kesehatan masyarakat masih mempertanyakan keamanan dan keefektifan vaksin. Mereka meminta pengkajian lebih lanjut sebelum produksi massal.

Kembali ke survei para dokter, sekitar satu dari 2 dokter, atau sekitar 52% dokter yang disurvei mengatakan mereka tidak akan menerima vaksin corona baru. Menurut RBC, hanya 24,5% dokter dan petugas kesehatan yang telah menyatakan bersedia menerima vaksin Sputnik V.

Dari 52% yang meragukan vaksin, 66% di antaranya menyatakan bahwa belum ada cukup data untuk membuktikan keefektifan vaksin tersebut. Sementara 48% di antaranya mengatakan bahwa pengembangannya masih terlalu cepat.

Baca Juga: Fakta vaksin asal Rusia: Diuji kepada 38 orang, ada ratusan efek samping

Walaupun begitu, 20% di antaranya, meskipun tidak bersedia menerima vaksin, tetap akan merekomendasikan Sputnik V kepada pasien, kolega, dan teman-teman mereka.

Menanggapi survei tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Oleg Salagay, mengatakan bahwa hasilnya cukup normal untuk sesuatu yang baru diciptakan.

"Namun orang tidak boleh mengacaukan kepercayaan atas keamanan dan efisiensinya. Hasil ini memungkinkan para ahli menyimpulkan bahwa vaksin tersebut dapat digunakan," ungkap Salagay pada RBC, seperti dikutip dari The Moscow Times.

Pemerintah Rusia juga mengatakan bahwa dokter dan petugas kesehatan akan tetap menjadi orang-orang pertama yang divaksinasi dengan Sputnik V.

Sputnik V telah memasuki uji coba Fase 3 yang melibatkan beberapa ribu peserta pada hari Selasa pekan lalu. Bagi Rusia yang saat ini sudah mencatat lebih dari 900.000 kasus Covid-19, hal ini merupakan kabar yang baik.

Baca Juga: 20 Negara berminat beli vaksin Covid-19 Rusia




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×