kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Trump meleset


Jumat, 01 Maret 2019 / 16:47 WIB
Target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Trump meleset


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sebesar 2,9% pada kuartal keempat 2018. Pencapaian ini meleset dari target presiden Donald Trump sebesar 3%.

Padahal Trump telah mengeluarkan jurus anyar dengan memberikan insentif pemotongan pajak sebesar US$ 1,5 triliun. Bahkan beberapa ekonom menilai pertumbuhan ekonomi Paman Sam akan melambat tahun ini.

Presiden Donald Trump menggembar-gemborkan ekonomi sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam masa jabatannya. Pada Juli tahun lalu, Ia bahkan bilang pemerintahannya telah menyelesaikan pencapaian ekonomi bersejarah di AS.

Sebelumnya pada masa kampanye, Trump membual bahwa dia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan menjadi 4%. Namun analis selalu menyatakan ucapan Trump tidak akan bisa diraih.

"Kami kembali melihat pada pertumbuhan berkelanjutan yang sebagian besar telah terjadi pada masa jabatan Obama. Dengan dampak pemotongan pajak yang sebagian besar dilakukan, sulit untuk melihat bagaimana pertumbuhan dapat tumbuh secara tajam," kata Joel Naroff, kepala ekonom di Naroff Economic Advisors di Holland, Pennsylvania.

Mengutip Reuters, Jumat (1/2), produk domestik bruto AS meningkat 2,6% yoy pada kuartal keempat tahun 2018. Setelah naik 3,4% pada periode Juli-September 2018. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PDB naik pada tingkat 2,3% pada kuartal keempat. Pertumbuhan pada 2018 adalah yang terkuat sejak 2015 dan lebih baik dari pencapaian 2017 yang tumbuh 2,2%.

Kinerja kuartal keempat mencerminkan belanja konsumen dan bisnis yang solid. Meskipun menghadapi banyak hambatan, termasuk volatilitas pasar keuangan dan perang perdagangan Amerika Serikat dengan China.




TERBARU

[X]
×