Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PARIS. Asap dari kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian besar Pantai Barat Amerika Serikat (AS) telah mencapai Eropa.
Data satelit dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) menunjukkan, kebakaran hutan yang saat ini berkecamuk di Negara Bagian California, Oregon, dan Washington "puluhan hingga ratusan kali lebih besar" dari kebakaran lain sejak 2013.
Asap dari kebakaran yang terjebak di sepanjang bagian Barat Amerika Utara selama berhari-hari menyebabkan kualitas udara yang berpotensi berbahaya di kota-kota besar, seperti Portland, Oregon, Vancouver, dan San Francisco.
Tapi, cuaca berubah pada Senin (14/9), membawa asap ke Timur. Situs New York Metro Weather mengatakan pada Selasa (15/9), asap terlihat di langit New York.
CAMS mengungkapkan, telah melacak partikel asap dari kebakaran hutan di Pantai Barat AS sejauh 8.000 kilometer ke arah Timur dan sudah mencapai Eropa Utara.
Baca Juga: Kunjungi lokasi kebakaran California, Trump: Pohon bisa meledak
Mereka memperkirakan, kobaran api, yang secara signifikan lebih mungkin terjadi saat planet memanas, telah memuntahkan lebih dari 30 juta ton karbon dioksida sejak pertengahan Agustus lalu.
"Skala dan besarnya kebakaran ini berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari 18 tahun terakhir berdasarkan data pemantauan kami sejak 2003," kata Mark Parrington, ilmuwan senior CMAS, Rabu (16/9), seperti dikutip Channel News Asia.
"Fakta bahwa kebakaran ini mengeluarkan begitu banyak polusi ke atmosfer sehingga kita masih bisa melihat asap tebal lebih dari 8.000 kilometer jauhnya, mencerminkan betapa dahsyatnya kebakaran itu dalam besaran dan durasinya," ujar dia.
Kebakaran telah menghanguskan hampir dua juta hektare hutan dan lahan di Pantai Barat AS atau seluas Negara Bagian New Jersey, dengan jumlah korban tewas 35 orang dan bisa bertambah.
