kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pandemi, Air New Zealand tarik US$ 72,20 dari fasilitas pinjaman pemerintah


Selasa, 29 September 2020 / 07:40 WIB
Terdampak pandemi, Air New Zealand tarik US$ 72,20 dari fasilitas pinjaman pemerintah
ILUSTRASI. Pesawat Air New Zealand


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pandemi virus corona benar-benar memukul industri maskapai global. Sejumlah maskapai global pun kini bergantung pada pinjaman yang diberikan pemerintahnya masing-masing.

Terbaru, Air New Zealand Ltd yang akhirnya menarik NZ $ 110 juta setara US$ 72,20 juta dari fasilitas pinjaman yang diberikan pemerintah Selandia Baru sebesar NZ $ 900 juta. Dalam keterangan yang diberikan Selasa (29/9), dana tersebut akan digunakan untuk menopang likuiditas guna membantu mengatasi dampak pandemi virus corona.

Maskapai tersebut menegaskan kembali bahwa mereka memperkirakan akan melaporkan kerugian tahunan kedua berturut-turut dalam laporan keuangan yang berakhir pada 30 Juni 2021. Selain itu, maskapai penerbangan ini tidak dapat memberikan panduan pendapatan untuk kinerja di tahun depan.

"Dengan prospek permintaan penumpang di masa depan yang jelas tidak pasti, dan sangat bergantung pada penghapusan pembatasan perjalanan baik di sini di Selandia Baru maupun secara global, kami tahu bahwa Air New Zealand akan terus menjadi bisnis yang lebih kecil untuk beberapa waktu mendatang," kata Chairman Therese Walsh pada pertemuan tahunan maskapai di Auckland.

Baca Juga: Wall Street melesat di atas 1,5% ditopang reli saham sektor keuangan dan energi

Sementara itu, Chief Executive Greg Foran mengatakan, rencana strategis maskapai termasuk menyegarkan program loyalitas dan meningkatkan teknologi dan alat digitalnya.

Saat ini, Air New Zealand mengatakan memiliki sekitar NZ $ 1 miliar likuiditas, terdiri dari NZ $ 215 juta kas di tangan dan NZ $ 790 juta yang tersisa dari fasilitas pinjaman pemerintah. Maskapai tersebut memperkirakan akan menghabiskan NZ $ 65 juta hingga NZ $ 85 juta uang tunai sebulan dalam kondisi saat ini.

Maskapai penerbangan tersebut pekan lalu mengatakan telah mulai menarik utang pemerintah, yang akan memberinya waktu untuk meninjau struktur modalnya dan menyelesaikan peningkatan modal pada Juni 2021.

Sebelumnya, Air New Zealand mengatakan akan memangkas hingga 385 pekerjaan awak kabin karena kurangnya penerbangan internasional jarak jauh, yang akan membuat kehilangan pekerjaan terkait Covid-19 menjadi sekitar 37% dari angkatan kerjanya. Proporsi yang lebih tinggi daripada saingan Qantas Airways Ltd dan Singapore Airlines Ltd.

Selanjutnya: Usai pandemi, Selandia Baru dorong pengembangan panas bumi di Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×