kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tim ilmuwan Inggris dan AS berhasil menemukan enzim pencerna botol plastik


Kamis, 19 April 2018 / 23:20 WIB
Tim ilmuwan Inggris dan AS berhasil menemukan enzim pencerna botol plastik
Profesor John McGeehan berdiri di samping peralatannya.


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - DIDCOT, INGGRIS. Para ilmuwan di Inggris dan Amerika Serikat mengaku telah merekayasa enzim pemakan plastik yang dapat membantu memerangi polusi di masa depan.

Enzim ini mampu mencerna polyethylene terephthalate (PET), suatu bentuk plastik yang dipatenkan pada tahun 1940-an dan sekarang digunakan dalam jutaan ton botol plastik. Plastik PET dapat bertahan selama ratusan tahun di lingkungan kita dan saat ini mencemari area luas daratan dan lautan di seluruh dunia.

Para peneliti dari Universitas Portsmouth di Inggris dan Laboratorium Energi Terbarukan Nasional Departemen Energi AS berhasil menemukan enzim ini saat memeriksa struktur enzim alami yang diduga telah berevolusi di pusat daur ulang sampah di Jepang.

Mengetahui bahwa enzim ini membantu bakteri menghancurkan atau mencerna plastik PET, para peneliti memutuskan untuk "menyesuaikan" strukturnya dengan menambahkan beberapa asam amino, kata John McGeehan, seorang profesor di Portsmouth yang ikut memimpin pekerjaan.

Rekayasa ini menyebabkan perubahan yang secara kebetulan memungkinkan kemampuan mencerna plastik lebih cepat. "Kami telah membuat versi enzim yang lebih baik dari enzim yang sudah ada," kata McGeehan kepada Reuters dalam sebuah wawancara. "Ini sangat menarik karena berarti ada potensi untuk mengoptimalkan enzim ini lebih jauh."

Tim yang temuannya diterbitkan pada Senin (16 April 2018) di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences ini, sekarang bekerja meningkatkan kemampuan enzim untuk melihat apakah mereka dapat membuatnya mampu mencerna plastik PET pada skala industri.

Para ilmuwan independen yang tidak terlibat langsung dengan penelitian ini mengatakan hal itu menarik, tetapi mereka mengingatkan bahwa pengembangan enzim sebagai solusi potensial untuk polusi masih pada tahap awal.

"Enzim tidak beracun, biodegradable, dan dapat diproduksi dalam jumlah besar oleh mikroorganisme," kata Oliver Jones, seorang ahli kimia analitik di Royal Melbourne Institute of Technology University. 

"Ada potensi kuat menggunakan teknologi enzim untuk membantu masalah sampah yang berkembang di masyarakat dengan memecah beberapa plastik yang paling umum digunakan."




TERBARU

[X]
×