kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump dan Kim Jong Un akan bertemu 12 Juni di Singapura


Jumat, 11 Mei 2018 / 07:44 WIB
Trump dan Kim Jong Un akan bertemu 12 Juni di Singapura
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Grace Olivia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (10/5) waktu setempat, menyatakan akan bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni di Singapura. Pertemuan bersejarah ini rencananya akan membahas rencana Pyongyang melepas senjata nuklirnya.

Pertemuan ini akan menjadi pertemuan pertama kali antara pemimpin kedua negara, AS dan Korut. Tahun lalu, Trump dan Kim saling melempar pernyataan yang meningkatkan ketegangan terkait upaya Korut membangun senjata nuklir.

"Pertemuan yang sangat diantisipasi antara Kim Jong Un dan saya sendiri ini akan berlangsung di Singapura pada 12 Juni. Kami berdua akan mencoba menjadikannya momen yang sangat istimewa untuk Perdamaian Dunia!", cuit Trump melalui akun Twitter, seperti dikutip Reuters, Kamis (10/5).

Pengumuman Trump tersebut muncul selang beberapa jam setelah tiga orang Amerika yang menjadi tahanan di Korea Utara, tiba di pangkalan militer AS pasca menerima pembebasan oleh Kim. Dengan dilepasnya tiga tahanan warga AS tersebut, Trump mengaku memiliki harapan besar terhadap rencana pertemuannya dengan Kim.

“Prestasi saya yang paling membanggakan adalah - dan ini bagian darinya - ketika kami mendenuklirisasi seluruh semenanjung tersebut,” tandas Trump.

Singapura dipilih sebagai lokasi terbaik untuk melakukan pertemuan kedua pemimpin negara tersebut lantaran Singapura merupakan sekutu AS yang kuat dan angkatan laut AS terhitung sering mengunjungi pelabuhannya.

Trump sendiri sempat meminta pertemuan diadakan di kawasan demiliterisasi Korut-Korsel, namun opsi tersebut dianggap terlalu berlebihan. Mongolia juga sempat masuk dalam pilihan, tetapi akhirnya dinilai terlalu dekat dengan dataran China sehingga kurang tepat untuk melakukan pertemuan di sana.




TERBARU

[X]
×