kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump melunak, sanksi terhadap ZTE dicabut


Selasa, 15 Mei 2018 / 06:21 WIB
Trump melunak, sanksi terhadap ZTE dicabut
ILUSTRASI. Logo ZTE


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendadak mengubah sikap terhadap produsen ponsel pintar asal China, ZTE Corp. Sanksi yang semula dijatuhkan untuk ZTE seakan menguap oleh cuitan Presiden AS Donald Trump di akun Twitter pribadinya. Pada Minggu (13/5), Trump mengatakan, ia dan Presiden China Xi Jinping bekerja sama untuk mengembalikan ZTE ke jalur bisnisnya seperti semula.

Trump mengumumkan hal mencengangkan itu menjelang pembicaraan lanjutan antara utusan China dan AS di Washington pekan ini. Kedua negara sedang berupaya mencari jalan tengah untuk menurunkan tensi dalam hubungan perdagangan mereka yang kian meningkat beberapa waktu terakhir.

"Terlalu banyak pekerjaan di China hilang. Departemen Perdagangan telah diinstruksikan untuk membereskan ini," tulis Trump dalam cuitannya yang telah dikomentari tak kurang dari 24.600 pengguna Twitter.

Pengumuman Trump ini merupakan pembalikan yang tidak terduga mengingat sikap keras Washington terhadap praktik perdagangan China yang telah menempatkan kedua negara di jalur perang dagang yang sengit. Sejumlah sumber menyebutkan, penyelesaian masalah ZTE merupakan salah satu tuntutan China, jika AS ingin melanjutkan negosiasi perdagangan.

Disambut gembira

Mengutip Reuters, selama pembicaraan perdagangan di Beijing awal bulan ini, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan kepada Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa China tidak akan melanjutkan pembicaraan tentang perselisihan perdagangan bilateral yang lebih luas. Sikap itu akan diambil jika Washington menolak untuk meringankan sanksi yang dijatuhkan terhadap ZTE.

Bulan lalu, Departemen Perdagangan AS melarang seluruh perusahaan AS menjual produk komponen selama tujuh tahun ke ZTE. Pelarangan itu sebagai hukuman bagi ZTE yang dianggap melanggar perjanjian dengan AS setelah pihak ZTE ditangkap secara ilegal mengirim barang AS ke Iran dan Korea Utara.

Hukuman ini memangkas akses ZTE untuk mendapatkan bahan baku seperti semi konduktor. Ini membuat produsen ponsel terbesar kedua di China ini pada pekan lalu harus menghentikan operasionalnya.

Sontak pengumuman tersebut membuat para pekerja ZTE bersuka cita. Mereka mengekspresikan kelegaannya melalui sosial media. "Wow! Berita penting yang bagus!" tulis seorang staf ZTE di akun WeChat miliknya.

Menurut sumber, manajemen ZTE menyambut baik perkembangan ini, dan bermaksud mengajukan negosiasi dengan pihak AS. ZTE akan melakukan itu di bawah bimbingan Pemerintah China.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×