kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump: PBB harus minta pertanggungjawaban China atas pandemi virus corona


Selasa, 22 September 2020 / 22:47 WIB
Trump: PBB harus minta pertanggungjawaban China atas pandemi virus corona
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mengadakan kampanye di Bandara Regional Bemidji di Bemidji, Minnesota, Amerika Serikat, Jumat (18/9/2020).


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan di hadapan Majelis Umum PBB, China harus dimintai pertanggungjawaban oleh dunia atas tindakannya terhadap pandemi virus corona baru.

Dalam rekaman video yang diputar pada pertemuan tahunan Majelis Umum PBB, Selasa (22/9), Trump menuduh Beijing mengizinkan virus corona baru "meninggalkan China dan menginfeksi dunia".

"PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka," katanya seperti dikutip Channel News Asia.

Trump, yang menghadapi pertarungan pemilihan presiden AS yang sulit pada 3 November, telah berusaha untuk menangkis kritik pemilih yang berlebihan tentang penanganannya terhadap pandemi dengan menyalahkan China.

Baca Juga: Atasi gelombang kedua corona, Inggris perluas pembatasan hingga 6 bulan

Disiarkan melalui layar besar di aula Majelis Umum PBB, Trump secara efektif memindahkan pidato kampanye hawkish-nya ke panggung global.

"Kita harus meminta pertanggungjawaban bangsa yang melepaskan wabah ini ke dunia," sebut dia.

Trump menuduh China hanya menjaga kepentingannya sendiri ketika virus corona yang berpotensi mematikan itu pertama kali muncul di Kota Wuhan akhir tahun lalu.

Dan, dia berkata, "Pemerintah China, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang secara virtual dikendalikan oleh China, secara keliru menyatakan, tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia".

"Nanti, mereka secara keliru mengatakan, orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit," tambah Trump.

Selanjutnya: Kian ngeri, kasus virus corona dunia melonjak hampir 2 juta dalam seminggu




TERBARU

[X]
×