kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa: Sebelum 2022, vaksin corona tidak cukup untuk semua orang Eropa


Rabu, 28 Oktober 2020 / 09:39 WIB
Uni Eropa: Sebelum 2022, vaksin corona tidak cukup untuk semua orang Eropa
ILUSTRASI. Saat ini Uni Eropa sedang bernegosiasi dengan perusahaan lain untuk memesan 1 miliar dosis tambahan demi memenuhi kebutuhan sekitar 450 juta penduduk.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa menyampaikan bahwa hanya sebagian dari populasi Eropa yang akan mendapatkan vaksin corona sebelum tahun 2022. Masalah produksi hingga keefetifan vaksin dinilai jadi penyebabnya.

Reuters mengabarkan bahwa organisasi yang beranggotakan 27 negara Eropa ini telah memesan lebih dari 1 miliar dosis vaksin potensial untuk virus corona. Saat ini Uni Eropa sedang bernegosiasi dengan perusahaan lain untuk memesan 1 miliar dosis tambahan demi memenuhi kebutuhan sekitar 450 juta penduduk.

"Tidak akan ada dosis vaksin Covid-19 yang cukup untuk seluruh populasi Eropa sebelum akhir tahun 2021," ungkap salah satu pejabat tinggi Uni Eropa, seperti dikutip Reuters.

Pada awal Oktober lalu, pihak Uni Eropa menyampaikan bahwa vaksin akan mulai tersedia pada awal tahun 2021.

Komisi Uni Eropa sebelumnya sempat menyampaikan bahwa pemberian vaksin corona akan dibatasi dalam tahap awal. Tapi tidak pernah menyebutkan secara pasti berapa lama fase awal yang dimaksud ini berlangsung.

Baca Juga: Mulai 1 November 2020, Israel akan uji coba vaksin corona pada manusia

Mengingat kemungkinan adanya keterbatasan pasokan, Komisi selama berbulan-bulan telah mendesak pemerintah negara-negara Uni Eropa untuk menyusun rencana vaksinasi yang efektif, dengan memprioritaskan orang-orang paling rentan. 

Pada bulan Juli lalu, sebuah surat yang disetujui oleh Komisi dan pemerintah Uni Eropa mengatakan bahwa setidaknya harus ada 40% populasi yang menerima vaksin corona pada tahap pertama.

Laporan juga menyebutkan bahwa beberapa negara Eropa ingin memesan dosis untuk seluruh populasi mereka dan berharap bisa mendistribusikannya pada pertengahan tahun 2021.

Menurut pejabat Uni Eropa, tujuan tersebut bisa tercapai jika Uni Eropa bisa mencapai kesepakatan pasokan dengan setidaknya tujuh kandidat vaksin paling potensial.

Untuk saat ini Uni Eropa sudah mengamankan dosis vaksin potensial yang dikembangkan oleh AstraZeneca, Sanofi dan Johnson & Johnson. Pembicaraan dengan Moderna, Pfizer dan CureVac juga sedang berlangsung.

Selanjutnya: Proyek vaksin corona Jepang jadi sasaran hacker, diduga berasal dari China




TERBARU

[X]
×