kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volkswagen bakal akuisisi perusahaan pembuat baterai mobil listrik di China


Jumat, 17 Januari 2020 / 12:24 WIB
Volkswagen bakal akuisisi perusahaan pembuat baterai mobil listrik di China
ILUSTRASI. Salah satu mobil keluaran pabrikan Jerman Volkswagen AG


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Volkswagen AG akan mengambil alih 20% saham perusahaan pembuat baterai kendaraan listik asal China, Guoxuan High-tech Co.Ltd. 

Dua sumber Reuters yang mengetahui rencana akuisisi ini menyebut, Volkswagen berniat mempercepat pembuatan mobil listrik di pasar kendaraan bermotor terbesar dunia tersebut.

Kesepakatan tersebut juga akan menandai kepemilikan langsung pertama perusahaan Jerman itu di perusahaan pembuat baterai China. Hal ini juga bakal memuluskan langkah Volkswagen merealisasikan targetnya untuk menjual 1,5 juta kendaraan dengan energi terbarukan (NEVs) per tahun di China pada 2025 mendatang.

Baca Juga: Volkswagen ucapkan selamat tinggal pada Beetle, VW Kodok nan legendaris

Volkswagen bakal masuk ke perusahaan yang terdaftar di bursa Shenzhen ini melalui skema private placement dalam beberapa minggu mendatang. Asal tahu saja, kapitalisasi Guoxuan mencapai US$ 2,8 miliar, artinya untuk menguasai 20% sahamnya, Volkswagen perlu merogoh kocek sekitar US$ 560 juta.

Jika rencana ini terealisasi, Volkwagen akan menjadi pemegang saham terbesar kedua, di belakang Zhuhai Guoxuan Trading Ltd, perusahaan yang dikendalikan oleh pendiri Guoxuan, Li Zhen, yang kini memiliki 25%.

Guoxuan adalah salah satu produsen baterai China kelas menengah di belakang CATL dan BYD. Perusahaan bersisi di kota Hefei, China Timur, di mana Volkswagen juga membangun kendaraan listrik dengan JAC Motor, salah satu dari sejumlah mitra usaha patungan China.

Rincian mengenai akuisisi ini masih menanti aturan baru China. Belakangan Negeri Tirai Bambu memang gecar memperlonggar aturan untuk menarik investasi asing masuk.




TERBARU

[X]
×