kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah virus corona belum terbendung, akankah mengusik kekuasaan Xi Jinping?


Jumat, 07 Februari 2020 / 17:47 WIB
Wabah virus corona belum terbendung, akankah mengusik kekuasaan Xi Jinping?
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah virus corona yang mematikan di Wuhan, China menjadi salah satu ujian terbesar kepemimpinan delapan tahun Presiden China Xi Jinping.

Penyebaran cepat penyakit ini, yang pertama kali terdeteksi pada akhir Desember tahun lalu, mendorong pemerintah China menempatkan pusat kota dan daerah sekitar Wuhan di bawah isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membatasi jutaan penduduk ke rumah mereka.

Sejak tindakan drastis diumumkan pada 23 Januari 2020 lalu, kemarahan telah tumbuh di media sosial China. Al Jazeera melaporkan, beberapa pihak menuduh pemerintah menahan informasi dari masyarakat dan lambat bereaksi ketika virus corona pertama kali terdeteksi.

Baca Juga: Gampang menular, Singapura kerek tingkat kewaspadaan virus corona jadi oranye

Sekitar 636 orang telah tewas akibat virus corona dan setidaknya 31.161 terinfeksi, menurut data pemerintah China, Jumat (7/2).

Termasuk korban meninggal adalah Dr Li Wenliang, dokter China yang bermasalah dengan pihak berwenang karena memberikan peringatan dini tentang wabah virus corona.

Di tengah kemarahan dan frustrasi, badan pemerintahan China yang paling kuat mengakui pada awal pekan ini bahwa ada "kekurangan dan kesulitan" dalam menanggapi epidemi penyakit ini.

Meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut, pernyataan itu merupakan pengakuan kesalahan yang jarang terjadi bagi Komite Tetap Politbiro China.

Xi Jinping, yang memimpin pertemuan itu, menyerukan "tindakan tegas dalam menahan penyebaran epidemi corona" dan memperingatkan agar tidak melanggar perintah komite, menurut kantor berita Xinhua.

Anggota komite juga menentukan wabah itu menjadi ujian utama sistem dan kapasitas pemerintahan Tiongkok. China juga harus merangkum pengalaman dan mengambil pelajaran.

Pernyataan itu, menurut beberapa pengamat, adalah bukti dari kekhawatiran yang tumbuh di antara para pemimpin top China tentang apa arti wabah corona bagi sistem politik negara yang dikontrol ketat.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Cina atas tindakan luar biasa yang diambil untuk membatasi penyebaran virus, serta kecepatan para ilmuwan mengidentifikasi genomnya, demikian seorang pakar mengatakan kepada Financial Times.

Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia satu-satunya negara besar di Asia yang tidak punya kasus corona




TERBARU

[X]
×