kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wakil Perdana Menteri China meminta regulator memberi lebih banyak stimulus


Kamis, 13 Juni 2019 / 18:56 WIB
Wakil Perdana Menteri China meminta regulator memberi lebih banyak stimulus


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator China dinilai harus meningkatkan dukungan untuk menopang ekonomi guna menjaga likuiditas yang cukup dalam sistem keuangan negara tersebut. Wakil Perdana Menteri Liu He menyarankan Beijing untuk segera merilis lebih banyak stimulus kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan di tengah tekanan perang dagang Amerika Serikat (AS) yang kian tegang.

Mengutip Reuters, Kamis (13/6), pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia sempat kadas bulan lalu. Lantaran Presiden AS Donald Trump menuduh China mempermudah komitmen yang telah disepakati. Akibatnya, Trump menaikkan tarif barang-barang China dan bahkan mengancam akan meningkatkan lebih banyak lagi.

Liu yang juga menjadi negosiator utama antara AS-China mengatakan kalau Beijing punya banyak alat kebijakan dan mampu menghadapi tantangan. Meskipun ada banyak langkah-langkah dukungan dan pelonggaran kebijakan sejak tahun lalu, ekonomi China yang tengah dingin masih berjuang untuk dapat tumbuh.

Terutama setelah adanya ketegangan antara AS-Sino yang telah meningkatkan kekhawatiran perang dagang, hal ini juga memicu resesi global.

Komentar Liu itu muncul satu hari setelah data menunjukkan pertumbuhan kredit di China lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini pun membuat pasar meminta agar China lebih melonggarkan kebijakan moneternya. Aktivitas pabrik juga mengalami kontraksi pada bulan Mei, dan impor turun paling besar selama hampir tiga tahun terakhir, menyoroti permintaan yang lesu.

"Saat ini, kami memang memiliki beberapa tekanan eksternal, tetapi tekanan-tekanan eksternal itu akan membantu kami meningkatkan kemandirian kami dalam inovasi dan mempercepat laju pengembangan berkecepatan tinggi," kata Liu.

Pemerintah negeri tirai bambu pun akan mengumumkan langkah-langkah yang lebih kuat untuk mempromosikan reformasi dan membuka pasarnya. Prospek dan dorongan ekonomi dinilai akan membantu pasar saham Tiongkok pulih dari kerugian di periode awal tahun ini.

Pemotongan lebih lanjut dalam reserve requirement ratios (RRR) dan berbagai suntikan uang tunai oleh bank sentral tahun ini diharapkan dapat memberi pendalaman pasar pada perdagangan yang memburuh.

Bulan lalu, PBOC meningkatkan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pinjaman dan aktivitas bisnis, mengumumkan pemotongan persyaratan cadangan bank regional untuk mengurangi biaya keuangan bagi perusahaan kecil dan swasta.

Saat ini sejak awal 2018, RRR sudah enam kali memotong suku bunga jangka pendek agar lebih rendah. Namun, di tahun ini bank sentral enggan untuk memotong suku bunga acuan. Analis memandang langkah itu dilakukan karena munculnya kekhawatiran bahwa langkah seperti itu beresiko menambah tumpukan utang dari sisa stimulus masa lalu.

Namun beberapa analis memproyeksi akan ada pemangkasan satu kali atau lebih jika sengketa perdagangan tidak terkendali dan Federal Reserve AS mulai memotong suku bunga acuannya, tentunya hal ini memberi ruang lebih banyak bagi PBOC untuk bermanuver.

Sejumlah analis meyakini peluang kesepakatan perdagangan yang telah berkelanjutan semakin surut karena kedua belah pihak menunjukkan tanda-tanda penggalian. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia berencana untuk bertemu dengan mitranya dari China Xi Jinping pada pertemuan puncak G20 akhir bulan ini.

Pelonggaran kebijakan yang lebih kuat juga bisa memicu arus modal dan menambah tekanan pada yuan China. Sebab Yuan telah jatuh hampir 3% sejak awal Mei dan mendekat angka US$ 7.

"China mampu dan percaya diri mempertahankan operasi pasar valuta asing yang stabil dan menjaga yuan pada pada tingkat yang wajar dan seimbang," kata Pan Gongsheng, kepala Administrasi Negara Valuta Asing, dalam forum keuangan.




TERBARU

[X]
×