kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Studi baru: Varian virus corona Inggris lebih mematikan 30%-100%


Rabu, 10 Maret 2021 / 21:46 WIB
Waspada! Studi baru: Varian virus corona Inggris lebih mematikan 30%-100%


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Varian Covid-19 yang sangat menular, yang telah menyebar ke seluruh dunia sejak pertama kali ditemukan di Inggris akhir tahun lalu, penelitian terbaru menunjukkan, lebih mematikan 30%-100% dari virus corona asli.

Dalam sebuah penelitian yang membandingkan tingkat kematian di antara orang-orang di Inggris yang terinfeksi varian baru SARS-CoV-2, yang dikenal sebagai B.1.1.7, dengan yang terjangkit virus corona asli, angkanya "secara signifikan lebih tinggi".

Varian virus corona B.1.1.7 pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020, dan sejak itu juga telah ditemukan di lebih dari 100 negara lain.

B.1.1.7 memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya, jumlah yang relatif tinggi, dan beberapa di antaranya jauh lebih mudah menyebar. Para ilmuwan mengatakan, varian baru itu 40%-70% lebih menular dari virus corona asli.

Baca Juga: Sempat turun 6 minggu berturut, kasus mingguan virus corona global kembali mendaki

Dalam studi di Inggris, yang diterbitkan di British Medical Journal pada Rabu (10/3), infeksi varian baru menyebabkan 227 kematian dalam sampel dari 54.906 pasien COVID-19, dibandingkan dengan 141 di antara jumlah pasien yang terjangkit virus corona asli.

“Ditambah dengan kemampuannya untuk menyebar dengan cepat, ini membuat B.1.1.7 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius,” kata Robert Challen, peneliti di Exeter University yang ikut memimpin penelitian, seperti dikutip Reuters.

Temuan dipresentasikan ke Pemerintah Inggris

Pakar independen menyatakan, temuan studi tersebut menambah bukti awal sebelumnya yang menghubungkan infeksi varian virus corona B.1.1.7 dengan peningkatan risiko kematian akibat COVID-19.

Baca Juga: CEO Sinovac: Vaksin kami masih sangat efektif melawan mutasi virus corona




TERBARU

[X]
×