kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia


Kamis, 02 Januari 2025 / 07:45 WIB
5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia
ILUSTRASI. Lima miliarder Asia Tenggara asal Singapura dan Indonesia mengalami penurunan kekayaan bersih yang signifikan pada tahun 2024. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima miliarder Asia Tenggara asal Singapura dan Indonesia mengalami penurunan kekayaan bersih yang signifikan pada tahun 2024, dengan total kerugian mencapai hampir US$7 miliar.

Meski begitu, mengutip vnexpress, kelima miliarder ini masih memiliki kekayaan gabungan sebesar US$82 miliar, yang berasal dari sektor industri, komoditas, kesehatan, dan energi, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Goh Cheng Liang (Nippon Paint)

Goh Cheng Liang, pemilik Nippon Paint asal Singapura, mencatatkan kerugian sebesar US$1,68 miliar, penurunan terbesar bersama Sukanto Tanoto.

  • Kekayaan Bersih: US$10 miliar (turun dari US$32 miliar pada 2020).
  • Peringkat Global: 274 di antara 500 orang terkaya di dunia.
  • Sumber Kekayaan: 55% kepemilikan di Nippon Paint, perusahaan cat terbesar di Asia dengan operasi di 45 negara.
  • Faktor Penurunan: Penurunan nilai saham dan pasar yang melambat di sektor manufaktur.

Baca Juga: Harga Naik Ribuan Persen, Apakah Saham yang Paling Cuan 2024 ini Prospektif Dibeli?

Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle)

Sukanto Tanoto, miliarder asal Indonesia, juga mengalami penurunan kekayaan sebesar US$1,68 miliar pada tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$20,5 miliar.
  • Peringkat Global: 101.
  • Sumber Kekayaan: Pendiri Royal Golden Eagle, perusahaan berbasis di Singapura dengan bisnis di sektor pulp kayu, minyak sawit, kertas, tekstil, perdagangan, dan energi.
  • Faktor Penurunan: Fluktuasi harga komoditas dan tekanan pasar global.

Li Xiting (Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics)

Li Xiting, miliarder asal Singapura, kehilangan US$1,36 miliar pada tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$14,3 miliar.
  • Peringkat Global: 159.
  • Sumber Kekayaan: Ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, produsen alat medis terbesar di China dengan pendapatan US$4,9 miliar pada 2023.
  • Faktor Penurunan: Penurunan nilai saham perusahaan dan persaingan ketat di pasar alat kesehatan.

Prajogo Pangestu (Barito Pacific)

Prajogo Pangestu, miliarder asal Indonesia, mencatatkan kerugian sebesar US$1,31 miliar tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$29,7 miliar.
  • Peringkat Global: 59 (terkaya di Indonesia).
  • Sumber Kekayaan: Pendiri dan Ketua Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dengan pendapatan US$2,8 miliar pada 2023.
  • Faktor Penurunan: Penurunan harga bahan baku petrokimia di pasar global.

Baca Juga: Berikut Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia di Penghujung Tahun 2024

Michael Hartono (Djarum Group)

Michael Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, mengalami penurunan kekayaan sebesar US$800 juta tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$21 miliar.
  • Peringkat Global: 98.
  • Sumber Kekayaan: Co-owner perusahaan rokok Djarum, yang menghasilkan 14% dari total rokok yang terjual di Indonesia pada 2023 dengan pendapatan US$3,7 miliar.
  • Faktor Penurunan: Penurunan permintaan produk tembakau di pasar domestik.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×