kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.413.000   30.000   1,26%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia


Kamis, 02 Januari 2025 / 07:45 WIB
5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia
ILUSTRASI. Lima miliarder Asia Tenggara asal Singapura dan Indonesia mengalami penurunan kekayaan bersih yang signifikan pada tahun 2024. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima miliarder Asia Tenggara asal Singapura dan Indonesia mengalami penurunan kekayaan bersih yang signifikan pada tahun 2024, dengan total kerugian mencapai hampir US$7 miliar.

Meski begitu, mengutip vnexpress, kelima miliarder ini masih memiliki kekayaan gabungan sebesar US$82 miliar, yang berasal dari sektor industri, komoditas, kesehatan, dan energi, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Goh Cheng Liang (Nippon Paint)

Goh Cheng Liang, pemilik Nippon Paint asal Singapura, mencatatkan kerugian sebesar US$1,68 miliar, penurunan terbesar bersama Sukanto Tanoto.

  • Kekayaan Bersih: US$10 miliar (turun dari US$32 miliar pada 2020).
  • Peringkat Global: 274 di antara 500 orang terkaya di dunia.
  • Sumber Kekayaan: 55% kepemilikan di Nippon Paint, perusahaan cat terbesar di Asia dengan operasi di 45 negara.
  • Faktor Penurunan: Penurunan nilai saham dan pasar yang melambat di sektor manufaktur.

Baca Juga: Harga Naik Ribuan Persen, Apakah Saham yang Paling Cuan 2024 ini Prospektif Dibeli?

Sukanto Tanoto (Royal Golden Eagle)

Sukanto Tanoto, miliarder asal Indonesia, juga mengalami penurunan kekayaan sebesar US$1,68 miliar pada tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$20,5 miliar.
  • Peringkat Global: 101.
  • Sumber Kekayaan: Pendiri Royal Golden Eagle, perusahaan berbasis di Singapura dengan bisnis di sektor pulp kayu, minyak sawit, kertas, tekstil, perdagangan, dan energi.
  • Faktor Penurunan: Fluktuasi harga komoditas dan tekanan pasar global.

Li Xiting (Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics)

Li Xiting, miliarder asal Singapura, kehilangan US$1,36 miliar pada tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$14,3 miliar.
  • Peringkat Global: 159.
  • Sumber Kekayaan: Ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, produsen alat medis terbesar di China dengan pendapatan US$4,9 miliar pada 2023.
  • Faktor Penurunan: Penurunan nilai saham perusahaan dan persaingan ketat di pasar alat kesehatan.

Prajogo Pangestu (Barito Pacific)

Prajogo Pangestu, miliarder asal Indonesia, mencatatkan kerugian sebesar US$1,31 miliar tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$29,7 miliar.
  • Peringkat Global: 59 (terkaya di Indonesia).
  • Sumber Kekayaan: Pendiri dan Ketua Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia dengan pendapatan US$2,8 miliar pada 2023.
  • Faktor Penurunan: Penurunan harga bahan baku petrokimia di pasar global.

Baca Juga: Berikut Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia di Penghujung Tahun 2024

Michael Hartono (Djarum Group)

Michael Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, mengalami penurunan kekayaan sebesar US$800 juta tahun 2024.

  • Kekayaan Bersih: US$21 miliar.
  • Peringkat Global: 98.
  • Sumber Kekayaan: Co-owner perusahaan rokok Djarum, yang menghasilkan 14% dari total rokok yang terjual di Indonesia pada 2023 dengan pendapatan US$3,7 miliar.
  • Faktor Penurunan: Penurunan permintaan produk tembakau di pasar domestik.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×