kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

51 Persen Warga Amerika Percaya AS Akan Terlibat Perang dengan Iran


Kamis, 23 Mei 2019 / 10:40 WIB
51 Persen Warga Amerika Percaya AS Akan Terlibat Perang dengan Iran


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Presiden AS Donald Trump beberapa bulan terakhir meningkatkan tekanan terhadap Iran dan mengirimkan armada perang ke Timur Tengah. Langkah itu meningkatkan kekhawatiran bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran bisa meningkat menjadi perang terbuka.

Menurut jajak pendapat terbaru yang dilakukan kantor berita Reuters dan lembaga penelitian Ipsos, 64% persen warga AS - termasuk mayoritas Republik – sebenarnya mendukung Perjanjian Nuklir Iran dari tahun 2015, yang dirancang untuk mencegah Iran melanjutkan program senjata nuklir dengan imbalan bantuan dan pencabutan sanksi. Namun Donald Trump kemudian mengumumkan bahwa AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi.

Hasil jajak pendapat itu dirilis kantor berita Reuters hari Selasa (21/05). 51 persen responden percaya bahwa  AS dan Iran akan berperang dalam beberapa tahun mendatang. Tahun yang lalu, angka ini hanya 43 persen. Hampir setengah warga AS – 49 persen - menyatakan tidak setuju tentang bagaimana Trump menangani hubungan dengan Iran.

Secara keseluruhan, 39 persen warga AS menyetujui kebijakan Trump. Pada saat yang sama, 54 persen memandang Iran sebagai ancaman "serius".

Kirim kapal perang

Bulan April lalu, pemerintah AS memasukkan milisi Garda Revolusi Iran ke dalam daftar organisasi teror. Lalu bulan Mei, AS mengirim kapal induk dan satuan pembom B-52 ke wilayah Timur Tengah. Beberapa hari setelahnya, Kementerian Pertahanan Pentagon menyatakan penambahan baterai antirudal Patriot dan kapal serbu amfibi untuk ditempatkan di kawasan.

AS dan Arab Saudi menuduh Iran telah melakukan sabotase tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab baru-baru ini. Iran juga dituduh bersama pemberontak Houthi melakukan serangan pesawat tak berawak ke stasiun pompa minyak Saudi.

Para analis mengatakan, gerakan AS bisa dianggap langkah provokatif oleh Iran dan meningkatkan potensi konflik militer di kawasan itu.

Pandangan tengat opsi perang

Makin banyak pihak sekarang khawatir, suatu insiden kecil - baik disengaja maupun tidak disengaja – bisa memicu eskalasi konflik yang tidak terkendali dan menyebabkan  perang regional yang menghancurkan.

Jika Iran menyerang pasukan militer AS terlebih dahulu, 79 persen responden jajak pendapat mengatakan bahwa militer AS harus membalas. 40 persen responden lebih memilih serangan udara terhadap target militer di Iran, sementara 39 persen cenderung memilih invasi militer penuh.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos dilakukan 17-20 Mei pada sekitar 1.007 responden dewasa di Amerika Serikat. Sampel responden termasuk 350 pemilih terdaftar Demokrat, 289 pemilih terdaftar Republik, dan 181 pemilih terdaftar independen.




TERBARU

[X]
×