CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

60 tewas akibat kecelakaan kereta api di Spanyol


Kamis, 25 Juli 2013 / 09:52 WIB
60 tewas akibat kecelakaan kereta api di Spanyol
ILUSTRASI. Promo Traveloka Xperience, Diskon Berbagai Promo Bank Hingga Rp100.000


Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri

SANTIAGO DE COMPOSTELA. Kereta api tergelincir dan terbakar di luar kota barat laut Spanyol hari Rabu (24/7). Dalam peristiwa itu menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 131 orang. Kejadian ini menjadi salah satu bencana kereta api terburuk yang pernah terjadi di Eropa.

Terlihat korban ditutup selimut berbaring  di samping gerbong dengan kepulan asap terlihat mengepul dari reruntuhan kereta api. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran berusaha mengeluarkan korban lainnya yang terjebak di dalam gerbong besi tersebut.

Sementara itu, terlihat ambulans dan mobil pemadam kebakaran sudah mengepung lokasi kejadian. Pemerintah menyatakan, kecelakaan terjadi karena kereta api tergelincir keluar jalur. Namun, peristiwa itu memunculkan kekhawatiran berasal dari aksi terorisme.

Sebagaimana diketahui, tahun 2004 lalu, terjadi aksi pengeboman kereta api di Madrid menewaskan 191 orang. Namun, sumber resmi menyatakan, kecelakaan yang terjadi bukan berasal dari aksi sabotase dari pihak tertentu.

Kereta api dioperasikan oleh perusahaan kereta api Renfem milik negara. Saat melaju, kereta api tersebut membawa 247 orang di dalamnya. Saat peristiwa terjadi, sedang ada perayaan penghormatan terhadap Saint James. Saat itu ada ribuan peziarah Kristen datang dari seluruh dunia.

"Kejadian itu begitu cepat .... Saat kereta anjlok, dan gerbong tak menumpuk satu sama lainnya,” jelas Ricardo Montesco kepada stasiun radio Cadena Ser.

"Banyak orang tergencet di bagian bawah. Kami mencoba menekan keluar dari bagian bawah gerbong karena kami menyadari kereta terbakar .... dan saya berada di gerbong kedua dan ada api dan juga ada mayat tergeletak,” tambahnya.

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, yang lahir di Santiago de Compostela berniat untuk mengunjungi lokasi kecelakaan Kamis pagi. "Saya menyatakan simpati terdalam sebagai seorang Spanyol dan Galicia," kata Rajoy dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Dewan Pariwisata Santiago de Compostela menyatakan, semua perayaan termasuk Misa tradisional yang digelar di katedral yang usianya berabad-abad itu dibatalkan. Kota dibatalkan memasuki suasana berkabung. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×