kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Abu Dhabi & BP gelar tukar guling saham


Senin, 19 Desember 2016 / 06:15 WIB
Abu Dhabi & BP gelar tukar guling saham


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Di tengah gejolak harga yang masih tak menentu, peta pasar minyak dunia berubah. Pemicunya, tukar guling saham antara Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan produsen minyak asal Inggris, BP Plc.

Perinciannya, Pemerintah UEA resmi menjadi pemegang saham terbesar BP. Sebagai timbal balik, BP mengantongi 10% saham di salah satu ladang minyak terbesar di kawasan Timur Tengah yang dimiliki UEA.

UEA melalui entitas Abu Dhabi Government meraih 2% saham BP senilai US$ 2,2 miliar. Sementara BP berhak atas 10% saham Abu Dhabi Company di Onshore Petroleum Operations (ADCO) yang mengelola ladang minyak dengan cadangan minyak 20 miliar barel hingga 30 miliar barel.

BP memiliki saham Abu Dhabi Company selama 40 tahun mendatang. Catatan saja, BP telah bekerja sama dan beroperasi di Timur Tengah selama 77 tahun. Saat ini, BP memproduksi sekitar 165.000 barel minyak mentah saban hari dari kawasan tersebut.

Pasca transaksi jual beli saham, kapasitas produksi minyak BP di Timur Tengah bertambah sebanyak 95,000 barel menjadi 260.000 barel minyak mentah per hari di tahun 2017. Konsesi ADCO yang kini dimiliki BP, memiliki kapasitas produksi 1,66 juta barel per hari di 2016.

Transaksi ini terjadi di tengah desakan kepada negara produsen minyak untuk mengurangi kapasitas produksi demi mendongkrak harga minyak.

Bob Dudley, CEO BP mengatakan, Abu Dhabi merupakan investor penting bagi masa depan bisnis BP. "Transaksi ini memberikan akses ke ladang minyak utama yang bisa memaksimalkan potensi aset," ujar Dudley seperti dilansir The Telegraph, kemarin.

Asal tahu saja, transaksi ini menggantikan perjanjian yang terjadi di 2014 lalu. Saat itu, BP berhak atas 9,5% saham Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) yang memiliki anak usaha berupa konsesi ADCO.

ADNOC tengah mencari investor asing lain. ADNOC memiliki jatah saham maksimal 40% untuk investor asing. Selain BP, produsen minyak asal Prancis, Total SA juga menguasai sebesar 10% saham ADCO.

Ada pula Index Corp asal Jepang yang memiliki 5% saham, serta GS Energy asal Korea Selatan yang menguasai 3% saham konsesi ADCO.

Dongkrak kinerja

Gambaran saja, anjloknya harga minyak terus memicu konsolidasi. Pasalnya, rapor kinerja seluruh raksasa minyak memerah, tak terkecuali BP. BP melaporkan penurunan laba sebesar 50% pada kuartal III tahun ini.

Harga minyak yang rendah membuat perusahaan hanya mengantongi laba US$ 933 juta. Padahal tahun lalu, BP masih menggenggam laba US$ 1,8 miliar.

BP memangkas rencana investasi tahun ini menjadi US$ 16 miliar dari dana sebelumnya US$ 17 miliar-US$ 19 miliar. Tahun depan, belanja modal yang disiapkan US$ 15 miliar-US$ 17 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×