Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Rangkaian kesepakatan bernilai miliaran dolar di bank India membuat sektor keuangan negara tersebut jadi sorotan global, di tengah kondisi kerugian kredit di AS dan ketegangan perdagangan. Akhir pekan lalu, Emirates NBD Bank PJSC mengumumkan rencana investasi US$ 3 miliar di RBL Bank Ltd.
Ini akan menjadi investasi asing terbesar di sektor perbankan India. Awal bulan ini, perusahaan Abu Dhabi, International Holding Co. PJSC, menandatangani kesepakatan untuk mengambil kepemilikan di Sammaan Capital Ltd senilai US$ 1 miliar.
Sementara unit perbankan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. Mei lalu sepakat membayar US$ 1,6 miliar untuk 20% saham Yes Bank Ltd.
Baca Juga: Biaya Investasi Indonesia Dinilai Masih Lebih Mahal dari India atau Vietnam
Berdasarkan data Bloomberg, secara keseluruhan, kesepakatan yang melibatkan sektor jasa keuangan di India mencapai US$ 15 miliar. Ini karena investor global mencari peluang negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Momentum ini melanjutkan tren beberapa tahun terakhir dalam investasi di lembaga pemberi pinjaman, asuransi, dan fintech.
Kegembiraan terhadap kondisi ini sangat kontras dengan situasi tempat lain. Runtuhnya Tricolor Holdings dan First Brands Group di AS belakangan ini memicu kekhawatiran akan kerugian kredit tersembunyi. India tengah berupaya memperbaiki hubungan dengan AS setelah dikenai tarif 50% yang berpotensi menghambat pertumbuhan.
Selain itu, rekam jejak keberhasilan pembeli asing di sektor ini masih terbatas, karena sektor keuangan India masih didominasi pemain lokal yang kuat dan sempat mengalami krisis lembaga keuangan non-bank kurang dari satu dekade lalu.
"Cerita sukses bank asing yang mengakuisisi bank India sangat terbatas dan belum tercermin dalam pertumbuhan laba dan pendapatan," kata Hemindra Hazari, analis riset independen. Menurut dia, besarnya dana yang siap diinvestasikan investor asing menunjukkan niat, namun mereka bisa membangun jaringan ritel yang menguntungkan.