kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AirAsia masuk bisnis taksi online (ride hailing), siap rebut pasar Gojek dan Grab


Jumat, 27 Agustus 2021 / 12:52 WIB
AirAsia masuk bisnis taksi online (ride hailing), siap rebut pasar Gojek dan Grab
ILUSTRASI. AirAsia Group luncurkan bisnis ride hailing atau pemesanan taksi online. Siap saingi dan cuil pasar Grab dan Gojek. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Persaingan bisnis pemesanan transportasi online makin sengit.  AirAsia meluncurkan layanan baru transportasi online (ride hailing) bertajuk AirAsia Ride.

 Air Asia siap berebut pemesanan transportasi online dari pebisnis lain seperti Gojek dan Grab yang lebih dulu mengaspal di jalanan Malaysia. Pada tahap awal, layanan taksi online tersedia  di Kuala Lumpur dan Lembah Klang dulu, menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat.

Tak hanya itu, AirAsia juga siap membawa layanan e-hailing ini ke negara lain, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, dan Singapura

Orang nomer satu di AirAsia Tony Fernandes menyebut, respons driver di Malaysia untuk tergabung dalam e-hailing luar biasa. “Masyarakat juga sangat menantikan layanan ini," kata Fernandes dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Malay Mail, Jumat (27/8).

Untuk menikmati layanan AirAsia Ride, calon penumpang bisa langsung memesannya melalui aplikasi AirAsia SupperApp yang bisa diunduh lewat Google Play Store, App Store, atau App Gallery.

Saat  membuka aplikasi, calon penumpang akan menemui opsi "Ride" yang muncul pada halaman utama. Klik opsi tersebut, lalu tentukkan jenis kendaraan  yang Anda inginkan.

CEO AirAsia Ride Malaysia, Lim Chiew Shan menambahkan, saat ini, Air Asia Ride memiliki 1.500 pengemudi yang sudah beroperasi. Dalam enam bulan ke depan, Shanmenyebut ada 5.000 pengemudi lainnya siap bergabung .

Baca Juga: AirAsia Malaysia dalam pembicaraan untuk mengakuisisi bisnis Gojek di Thailand

Ke depannya, Shan mengatakan layanan AirAsia Ride akan hadir secara bertahap dengan menyesuaikan permintaan di pasar. Dengan begitu, perusahaan bisa menyeimbangkan kapasitas pekerjaan dari masing-masing pengemudi.

Masih dari Malay Mail, pengemudi AirAsia Ride bisa mengambil keuntungan bersih sebesar 85% dari tarif perjalanan penumpang.   Adapun tarif AirAsia Ride sebesar 1 Ringgit/km atau sekitar Rp 3.400 (tidak termasuk biaya tol).

Hal yang berbeda dengan pemain lainnya,  AirAsia Ride juga membolehkan penumpang memesan layanan AirAsia Ride dengan mendatangi driver secara langsung (real-time).

Baca Juga: BigPay, Fintech Milik AirAsia Group Ini Disuntik US$ 100 Juta Oleh SK Group

 Untuk meningkatkan pendapatan, para pengemudi AirAsia Ride juga diizinkan untuk menerima jasa antar barang, seperti parsel atau makanan.

Sama seperti layanan ride-hailing umumnya, penumpang juga dimungkinkan untuk memanfaatkan poin sebagai metode pembayaran atau potongan harga (diskon).

"Dalam waktu dekat, penumpang bisa memanfaatkan Big Points mereka untuk membayar tarif perjalanan atau menikmati potongan harga, seperti promo AirAsia Free Seats," jelas Lim berpromosi.

Yang juga pasti, AirAsia belakangan memanbg ekspansi ke layanan ride-hailing di wilayah Asia Tenggara. Salah satunya dengan mengakuisisi operasi bisnis Gojek Thailand senilai  US$ 50 juta dollar AS pada Juli 2021 lalu. Dari transaksi itu, Gojek mendapatkan 4,76% saham AirAsia SuperApp.

Baca Juga: Indef: Langkah Gojek gandeng AirAsia di Thailand perkuat eksistensi di pasar Asean

Kepemilikan saham Gojek atas AirAsia SuperApp setara dengan US$ 50 juta. Dengan begitu, valuasi unit bisnis digital AirAsia Group tersebut sekitar US$ 1 miliar. 

Kesepakatan AirAsia Group dan Gojek yang merupakan unicorn Indonesia, terjadi hanya seminggu setelah AirAsia mengajukan permohonan lisensi perbankan digital di Malaysia. Perjanjian bisnis itu juga  menandakan pergeseran fokus AirAsia Group ke bisnis digital.

Pasalnya, selain taksi online dan antar makanan, AirAsia juga akan merambah ke e-commerce, teknologi finansial (fintech), dan logistik sebagai bagian dari AirAsia SuperApp.

Baca Juga: Gojek serahkan operasional unit bisnisnya di Thailand ke AirAsia

Tony Fernandes berharap pengguna membuka aplikasi AirAsia setiap hari karena banyak layanan yang bisa digunakan.

"Semuanya terhubung, kami memanfaatkan pengalaman kami selama 19 tahun, jadi Anda akan mulai melihat bahwa ini adalah ekosistem yang dipikirkan dengan matang yang saya yakini akan mengubah banyak hal di ASEAN melalui inklusivitas dan nilai. Doakan kami beruntung, dan coba naik AirAsia," sebut Tony Fernandes.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×