kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir pekan ini, wirausaha sosial muda berkumpul di Singapura


Kamis, 22 Maret 2018 / 09:31 WIB
ILUSTRASI.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kewirausahaan sosial dianggap menjadi obat yang mujarab untuk membuat perubahan secara cepat dalam bidang ekonomi bagi kelompok masyarakat.

Singapore International Foundation (SIF) sebagai salah satu organisasi nirlaba terkemuka di Singapura dan Asia khususnya menyelenggarakan Young Social Entrepreneurs (YSE).

Program tahunan tersebut memberikan jalan bagi para wirausahawan sosial muda untuk memulai atau mengembangkan ide-ide bisnis mereka dengan pendampingan dari para ahli dibidangnya.

"Program YSE ini berlangsung selama delapan bulan dan dibagi ke dalam empat tahapan. Lokakarya selama empat hari, kemudian skema pembimbingan, kunjungan studi ke luar negeri, klinik bisnis reguler, aktivitas jaringan alumni YSE, dan terakhir sesi presentasi final untuk mendapatkan pendanaan SG$ 20.000," jelas Head Good Business Programmes Division Martin Ng di Singapura, Selasa (20/3).

Sejak pertama kali digelar tahun 2010 lalu, tak kurang 200 tim dari berbagai negara Asia, khususnya Asia Tenggara bergabung dalam acara ini.

Martin vilang hingga kini program YSE telah berkembang dengan pesat dan memiliki total 772 orang alumni yang mewakili 27 warga negara. Indonesia menyumbang 174 orang di antaranya.

Tahun ini, SIF kembali menggelar program YSE yang kesembilan kalinya di Singapura, Sabtu (24/3) mendatang.

"Sebanyak 47 tim akan mempresentasikan bisnis mereka di depan para mentor. Kemudian dari sana akan diseleksi menjadi 15 tim untuk mendapatkan bimbingan dari para mentor dan akhirnya diseleksi lagi menjadi hanya enam tim untuk mendapatkan pendanaan dan melanjutkan bisnisnya," ujar Martin.

Enam tim dari Indonesia akan bersaing dengan 41 tim lainnya yang berasal dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Bhutan, Kamboja, India, China, Pakistan, Thailand, dan Amerika Serikat.

Dalam penyelenggaraan YSE 2018 ini Martin berharap agar tim pemenang bisa melanjutkan dan meningkatkan bisnis mereka setelah mendapatkan pendanaan.

Pasalnya, sampai saat ini baru 75,9% tim pemenang yang mampu melanjutkan bisnis milik mereka. Akibatnya, pendanaan yang seharusnya diberikan kepada peemenang secara bertahap terpaksa tak dilanjutkan.

Untuk itu, SIF berencana agar presentase tim pemenang yang bisa melanjutkan bisnis sosial bisa bertambah tahun ini.

Saya pikir peran mentor akan sangat berpengaruh untuk peningkatan ini. Jadi, kami akan menghadirkan para mentor yang semakin baik dalam bidang bisnis dan sosial agar tim pemenang bisa melanjutkan bisnis mereka di masa depan," ujar Martin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×