Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah Kota Wuhan meluncurkan kampanye ambisius pada Rabu (13/5) untuk menguji semua penduduknya yang berjumlah 11 juta jiwa, setelah muncul kluster baru virus corona yang menimbulkan kekhawatiran gelombang kedua infeksi.
Melansir Reuters, setidaknya, dua distrik utama di Wuhan telah menyampaikan pemberitahuan kampanye ambisius tersebut dari pintu ke pintu, dan mengirimkan kuesioner online untuk menggali informasi tentang tes yang telah orang-orang lakukan.
"Untuk lebih memanfaatkan tes asam nukleat sebagai alat pemantauan dan sesuai persyaratan kabinet negara untuk memperluas pengujian, kami telah memutuskan, setelah mempertimbangkan, untuk melakukan pengujian ke semua penduduk," kata Pemerintah Wuhan dalam pengantar kuesioner yang mereka kirim ke penduduk di Distrik Wuchang, yang memiliki populasi sekitar 1,2 juta.
Baca Juga: Muncul banyak kasus baru corona, Jilin di China terapkan pembatasan baru
Wuhan berada di bawah penguncian ketat pada 23 Januari dan baru dicabut pada 8 April. Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut melaporkan enam kasus baru dalam satu kluster selama akhir pekan lalu, infeksi pertama sejak pencabutan lockdown.
Reuters, mengutip dokumen internal Pemerintah Wuhan kepada pejabat distrik, melaporkan, kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu ini berencana melakukan pungujian tes asam nukleat di seluruh kota selama 10 hari.
Empat warga Distrik Wuchang dan Hankou mengatakan, mereka diminta untuk memberikan perincian data pribadi pada Rabu (15/3) termasuk riwayat tes asam nukleat, dan apakah mereka termasuk dalam 12 "kelompok kunci", yang salinan kuesionernya Reuters lihat.
Baca Juga: Kasus corona di Rusia tembus 240.000, tertinggi kedua di dunia
Tes tersebut akan mencakup uji asam nukleat dan serum anti-tubuh, menurut pemberitahuan yang Distrik Wuchang keluarkan.