Reporter: Femi Adi Soempeno |
PARIS. Michelin & Cie., produsen ban terbesar kedua di dunia, menyatakan bahwa revenue kuartal pertama anjlok 14%. Pemicu utamanya adalah penjualan truk yang ambruk yang menyeret penjualan ban.
Penjualan Michelin turun dari 4,09 miliar euro menjadi 3,51 miliar euro atau setara dengan US$ 4,59 miliar. Hal ini dibeberkan oleh Michelin yang berbasiskan di Clermont-Ferrand, Prancis, hari ini.
"Penjualan truk turun tajam di kuartal ini. Penjualan ban-pengganti juga menderita dari penurunan muatan ton yang disebabkan oleh resesi global.
Penyebab lainnya adalah menyusutnya produksi mobil, kolapsnya pengiriman kendaraan penumpang dan lemahnya permintaan untuk jasa logistik. Michelin memangkas target keuntungannya untuk 2008 sebanyak tiga kali sejak resesi menjerat mereka.
Penjualan kuartalan juga segaris dengan prediksi 6 analis yang disurvei oleh Bloomberg, yaitu 3,49 miliar euro.
Revenue ban truk terkikis 24% menjadi 1 miliar euro, seiring dengan penjualan di industri ban untuk produsen truk terjungkal 62% di Eropa dan 45% di Amerika Utara. Revenue ban mobil turun 9,8% menjadi 1,95 miliar euri karena permintaan dari pabrikan Amerika Utara menyusut setengahnya.
Michelin membukukan penurunan sebesar 7,6% untuk penjualan ban pesawat, perkakas pertanian maupun yang biasa diginakan dalam konstruksi dan pertambangan; semuanya kini hanya bernilai 561 juta euro.
Februari lalu, Michelin telah menegaskan akan memangkas investasinya sebesar 45% setelah melaporkan kerugian di semester keduanya sebesar 70 juta euro; bandingkan dengan pendapatan bersih sebesar 337 juta euro yang dikantongi pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
