kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.506   31,00   0,20%
  • IDX 7.736   0,77   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,83   -0,07%
  • LQ45 959   -0,02   0,00%
  • ISSI 232   -0,49   -0,21%
  • IDX30 493   0,72   0,15%
  • IDXHIDIV20 592   1,38   0,23%
  • IDX80 137   0,09   0,07%
  • IDXV30 143   0,13   0,09%
  • IDXQ30 164   0,10   0,06%

Amerika Serikat Beri Bantuan US$ 100 Juta untuk Keamanan Warga Sipil di Ukraina


Minggu, 27 Maret 2022 / 07:55 WIB
Amerika Serikat Beri Bantuan US$ 100 Juta untuk Keamanan Warga Sipil di Ukraina


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan tambahan senilai US$ 100 juta kepada Ukraina. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keamanan warga sipil di Ukraina, khususnya di daerah perbatasan yang sedang berjuang melawan invasi Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony J. Blinken mengatakan, bantuan tersebut juga bertujuan untuk mempertahankan fungsi penegakan hukum warga sipil serta menjaga infrastruktur pemerintah dalam menghadapi serangan dari Rusia.

"Peningkatan dana bantuan ini akan kembali disalurkan untuk peralatan pelindung diri, peralatan lapangan, peralatan taktis, pasokan medis, kendaraan lapis baja, dan peralatan komunikasi untuk Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina dan Polisi Nasional Ukraina," kata Blinken, dalam keterangan resmi pemerintah, Sabtu (26/3).

Dengan bantuan tersebut, aparat penegak hukum Ukraina memainkan peran kunci dalam menyelamatkan korban serangan dari Rusia, memimpin dan melindungi konvoi mereka yang terlantar akibat serangan, dan memberikan keamanan ke wilayah sipil yang terkoyak karena pengeboman.

Baca Juga: Rusia Kuasai Kota Pekerja PLTN Chernobyl, Tiga Orang Tewas

Dia menambahkan, bahwa AS terus berdiri dengan komunitas negara-negara yang mendukung rakyat dan pemerintah Ukraina saat mereka membela demokrasi dan negara mereka. Pihaknya terus mendesak Rusia untuk mengakhiri kekerasan.

"Kemudian mengendalikan pasukannya, termasuk mereka yang telah melakukan kejahatan perang, dan memilih jalan perdamaian dan diplomasi," ungkapnya.

Oleh karena itu, AS berkomitmen untuk menuntut tanggung jawab atas kejahatan perang dari Rusia, termasuk melalui penuntutan secara pidana.




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×