kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS dan Indonesia mendesak G20 untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya


Rabu, 27 Oktober 2021 / 10:06 WIB
AS dan Indonesia mendesak G20 untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri keuangan dari Amerika Serikat dan Indonesia menyerukan agar negara-negara G20 segera bersiap untuk menghadapi ancaman pandemi berikutnya di masa depan. Salah satunya adalah dengan membentuk forum khusus yang memfasilitasi pembiayaan.

Pada hari Selasa (26/10), Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menyampaikan seruannya kepada mitra G20 melalui sebuah surat. Keduanya mengatakan bahwa G20 akan memungkinkan para menteri kesehatan dan keuangan untuk bekerja sama.

Dua kementerian tersebut nantinya akan bertugas untuk mengoordinasikan pencegahan, pendeteksian, pembagian informasi, dan tanggapan apa pun yang diperlukan.

"Sementara kita membuat kemajuan dalam memerangi Covid-19, kita juga menghadapi kenyataan pahit: ini bukan pandemi terakhir. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini untuk menunjukkan bentuk kepemimpinan dengan komitmen yang tegas untuk bertindak," tulis kedua menteri dalam seruannya, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jokowi akan hadiri KTT G20 di Roma, Sri Mulyani: Fokus pada pemulihan pasca pandemi

Selain menteri keuangan dari kedua negara, beberapa organisasi independen seperti Panel Independen Tingkat Tinggi yang dipimpin oleh mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala dan Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam, juga telah menyerukan langkah yang sama.

Melalui suratnya, Yellen dan Sri Mulyani mengatakan bahwa forum tersebut akan meningkatkan dan memberdayakan pekerjaan WHO dan pihak teknis lainnya. Forum ini juga harus mencakup wilayah yang lebih luas, termasuk Uni Afrika.

Kedua menteri wanita itu juga menjelaskan bahwa nantinya model pembiayaan baru bisa melengkapi sumber daya bank pembangunan multilateral dan memastikan pembiayaan yang cukup berdedikasi dan andal.

Puncaknya, program vaksinasi dan pengobatan diharapkan dapat mengimbangi ancaman yang datang secara tiba-tiba. 

Selanjutnya: Bank Dunia: Utang negara-negara miskin catat rekor US$ 860 miliar di tahun 2020




TERBARU

[X]
×