Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - LONDON. Penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) Aston Martin tidak sesuai harapan. Harga saham perusahaan mobil yang sudah berusia 105 tahun ini hanya £ 17,75 per saham ketika peradangan berlangsung, setelah dibuka pada level £ 19 per saham.
Produser mobil Marque favorit James Bond ini, hanya mampu meraup pendanaan sebanyak £ 4 miliar. Nilai ini jauh lebih rendah dari target awal sebesar £ 5 miliar pada Rabu (3/10).
Bulan lalu, Aston Martin menawarkan saham awal dengan harga £ 17,5 hingga £ 22,5 per saham. Namun, pada Senin lalu, harga saham turun menjadi £18,50 hingga £20 per saham.
Dalam IPO ini, Aston Martin menjual 25% sahamnya. Perusahaan mobil mewah ini, membidik investor institusional, staf perusahan, pelanggan, dan anggota Aston Martin Owner Club yang ada di Inggris.
Chief Executive Aston Martin Andy Palmer bilang IPO menjadi tonggak sejarah bagi Aston Martin. "Kami senang dengan sambutan positif dari investor di seluruh dunia dan menyambut para pemegang saham baru," ujar Palmer seperti dilansir The Guardian, Rabu (3/10).
Aston Martin akan menggunakan pendanaan yang terhimpun untuk memperbesar produksi mobil dan meluncurkan berbagai produk baru.
Analis dari London Capital Group Jasper Lawler menyatakan IPO Martin Aston menjadi penawaran umum perdana yang paling panas tahun ini.
"IPO produsen mobil inggris dalam beberapa dekade hanya sedikit. Kami pikir status ikonik dari merek otomotif Inggris abad ini, ditambah isolasi Brexit , ketegangan dagang, membuat IPO ini menjadi sebuah proposisi yang menarik," tambah Lawler.
Palmer mampu membawa perubahan pada bisnis Aston Martin dengan membenahi produk. Hal ini tecermin dari membaiknya keuangan perusahaan hingga mampu memperoleh laba. Setelah bertahun-tahun mengalami kerugian.
Laba perusahaan meningkat 8% menjadi £ 445 juta di paruh pertama 2018. Sementara laba sebelum pajak naik 2,5% menjadi £20,8 juta.
Manajemen menargetkan dapat menjual 6,200 hingga 6.400 mobil sepanjang 2018. Tahun lalu, perusahaan mobil mewah ini mampu menjual 5.098 mobil ke seluruh penjuru dunia. Pencapaian ini merupakan rekor baru dalam penjualan mobil sejak sembilan tahun terakhir.
Adapun pasar terbesar Aston Martin adalah Inggris yang memberikan 30% kontribusi penjualan. Sedangkan Uni Eropa lainnya memberikan kontribusi penjualan 25%, diikuti oleh kawasan Asia-pasifik sebesar 24%, lalu Amerika Serikat sebanyak 20%.
Meski Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada tahun depan, Palmer menilai hal ini tidak akan berdampak pada bisnis perusahaan. Hal ini dikarenakan Aston Martin merupakan perusahaan global yang memasok mobil ke berbagai pasar.