Sumber: Bloomberg | Editor: Test Test
CANBERRA. Australia dan China menandatangani pakta perdagangan baru di sektor energi dan pertambangan senilai AU$ 10 miliar atau sekitar US$ 8,8 miliar. Hingga Mei 2010, total investasi China di sektor pertambangan Australia mencapai AU$ 60 miliar.
"Hubungan Australia dan China sudah berlangsung lama dan kami juga melihat kerjasama yang kuat di masa depan," kata Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Australia-China Economic and Trade Cooperation Forum di Canberrra, Senin (21/6).
Di dalam pakta perdagangan itu termasuk kerjasama antara Fortescue Metals Group Ltd dengan China Gezhouba Group Co., untuk bidang pengadaan barang dan jasa serta konstruksi. Lalu, kerjasama Karara Mining Ltd dengan China Development Bank Corp untuk pembangunan rel kereta api dan pelabuhan di Oakajee, Australia Barat senilai US$ 1,2 miliar.
Dalam kesempatan tersebut operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra Corp., menunjuk ZTE Corp. sebagai pemasok handset-nya. China juga bakal menggarap proyek tambang batubara senilai US$ 8 miliar di Bowen, Queensland yang setiap tahun bisa mengekspor batubara senilai AU$ 4 miliar hingga 25 tahun ke depan.
Minat investor
China merupakan mitra dagang terbesar bagi Australia. Tahun lalu, nilai transaksi perdagangan kedua negara mencapai AU$ 85,1 miliar, naik 15,1% dibandingkan perolehan tahun 2008.
Menurut Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia, nilai perdagangan Australia - China mencapai 17% dari total nilai perdagangan Australia. “Kerjasama ekonomi Australia - China akan berkembang, bukan sebatas perdagangan komoditas tambang saja,” kata Menteri Perdagangan Australia Simon Crean. Ia optimistis, nilai perdagangan kedua negara tersebut bisa melampaui AU$ 100 miliar pada akhir tahun ini.
Lewat kerja sama ini, Rudd ingin meyakinkan para pendukungnya bahwa rencana kenaikan pajak tambang tidak mengurangi minat investor untuk berinvestasi di Australia. Rencananya, Australia akan menaikkan dari 30% menjadi 40% di tahun 2012.
Pemerintahan Rudd memang menghadapi kritik tajam dari perusahaan-perusahaan tambang akibat rencana kenaikan pajak ini. Sebut saja Rio Tinto, Xstrata, dan BHP Billiton Ltd., yang menilai kebijakan Rudd ini bakal membuat perusahaan tambang membatasi investasi mereka di Australia. Bahkan, bisa memangkas pertumbuhan lapangan kerja jika mereka menghentikan dejumlah proyeknya.
Kunjungan Wakil Presiden China Xi Jinping ini juga mencairkan hubungan China - Australia yang sempat memanas karena kasus spionase industrial yang menimpa empat pejabat Rio Tinto di China. Salah satunya adalah Stern Hu, yang divonis hukuman penjara tujuh tahun sampai 14 tahun.