kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia lockdown kota Melbourne, cegah gelombang kedua corona


Rabu, 08 Juli 2020 / 16:00 WIB
Australia lockdown kota Melbourne, cegah gelombang kedua corona
ILUSTRASI. Gelombang kedua corona menghantui Australia. Tindakan penguncian ketat atau lockdown kembali diterapkan di Melbourne.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Gelombang kedua corona menghantui Australia. Tindakan penguncian ketat atau lockdown kembali diterapkan di kota terbesar kedua Australia, Melbourne.

Penguncian kota Melbourne ini untuk mencegah gelombang kedua infeksi virus corona menyebar di seluruh Australia.

Mulai jam 11:59 malam, Rabu (8/7), penduduk di kota metropolitan Melbourne tidak akan lagi diizinkan meninggalkan rumah kecuali untuk berbelanja bahan makanan, merawat, berolahraga atau bekerja.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengumumkan lockdown berlaku selama enam minggu.

Baca Juga: Australia ingatkan warganya hati-hati kalau ke China, berisiko ditangkap

Negara bagian Victoria mencatat rekor harian dalam kasus virus corona dengan 191 kasus baru pada Selasa (7/7). Sehari sebelumnya atau Senin (6/7), negara bagian ini melaporkan 127 kasus baru.

"Kami tahu kami berada di puncak dari sesuatu yang sangat-sangat buruk jika kami tidak menyelesaikan ini," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, yang dikutip CNN.

Negara Bagian Victoria sebelumnya telah menerapkan kembali penguncian lokal di puluhan pinggiran kota di sekitar Melbourne. Awal pekan ini, pihak berwenang mengumumkan perbatasan antara Victoria dan New South Wales (NSW) - dua negara bagian terpadat di Australia - ditutup mulai Selasa malam.

Pembatasan perbatasan juga akan berlaku untuk metropolitan Melbourne dan Mitchell Shire, wilayah regional Victoria untuk membatasi penyebaran wabah di seluruh negara bagian.

"Sudah jelas kita berada di puncak gelombang kedua kita dan kita tidak bisa membiarkan virus ini menembus komunitas kita," kata Andrews.

Baca Juga: Takut asetnya dicaplok, Australia persulit ekspansi perusahaan tambang China




TERBARU

[X]
×