kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia: Kelas menengah menjadi motor penggerak pertumbuhan Indonesia


Senin, 12 November 2018 / 20:59 WIB
Bank Dunia: Kelas menengah menjadi motor penggerak pertumbuhan Indonesia


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - DEPOK. Lead Economist World Bank Indonesia Vivi Alatas mengungkapkan pertumbuhan kelas menengah sangat penting dalam mencapai potensi pembangunan yang maksimal. Selain itu, menurutnya, pertumbuhan kelas menengah juga dapat mendorong status Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi.

Ia menjabarkan beberapa hal yang menjadi penguat peran penting kelas menengah tersebut. Pertama, kelas menengah tumbuh dengan sangat cepat. Pada 2002, kelas menengah hanya sebesar 7% dari populasi Indonesia. Jumlah itu meningkat pada 2017 menjadi 22%. "Akan tetapi, kita butuh lebih dari itu," kata Vivi di Universitas Indonesia, Depok, Senin (12/11).

Penyebabnya, masih ada 45% dari populasi yang masuk ke dalam kelompok menjelang kelas menengah. Kelompok ini masih memiliki risiko untuk kembali menjadi kelompok ekonomi rentan ataupun miskin.

Kedua, data Bank Dunia 2017 menunjukkan, kelas menengah menjadi penyumbang utama perekonomian Indonesia, yaitu 47% dari total konsumsi rumah tangga Indonesia. Ketiga, kelas menengah berinvestasi pada pendidikan, baik bagi dirinya maupun anaknya. Kelompok ini juga memiliki literasi digital yang bisa membantu dalam pemanfaatan dividen digital Indonesia. "Dengan begitu, nantinya akan punya dampak lintas generasi," kata Vivi.

Keempat, pendapatan Indonesia paling besar berasal dari perempuan yang bekerja. "Meski keterlibatan perempuan dalam pekerjaan masih rendah tapi pekerja dari kelas menengah lumayan tinggi, yaitu sekitar 60% dan kita mau lebih tinggi lagi," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan mendorong peningkatan kelas menengah, maka akan turut mendorong partisipasi kerja perempuan yang akan turut mempersempit kesenjangan.

Terakhir, kelas menengah menciptakan lapangan kerja. Sebanyak 42% pemilik usaha dengan karyawan yang digaji berasal dari kelas menengah. "Padahal kelas menengah hanya 22%. Artinya korelasinya lebih tinggi dari kelompok-kelompok lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×