kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Bank of Japan Beri Sinyal Kesiapan Menaikkan Suku Bunga Jika Ekonomi Bangkit


Selasa, 03 Juni 2025 / 09:35 WIB
Bank of Japan Beri Sinyal Kesiapan Menaikkan Suku Bunga Jika Ekonomi Bangkit
ILUSTRASI. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga setelah cukup yakin bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat. (photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga setelah cukup yakin bahwa pertumbuhan ekonomi dan harga akan kembali meningkat setelah periode stagnasi.

Mengutip Reuters, Selasa (3/6), Ueda mengatakan kenaikan harga pangan baru-baru ini kemungkinan akan melambat karena didorong oleh faktor-faktor yang tidak terduga seperti kenaikan biaya bahan baku.

Sebaliknya, inflasi yang mendasarinya - atau kenaikan harga yang didorong oleh permintaan domestik dan upah yang lebih tinggi - kemungkinan akan kembali meningkat setelah periode stagnasi, kata Ueda.

Baca Juga: Gubernur Bank of Japan Serukan Kewaspadaan Risiko Inflasi Pangan

Menurut Ueda, mengingat ketidakpastian atas prospek harga dan dampak dari kebijakan perdagangan AS, BOJ harus menghindari memiliki gagasan yang telah ditetapkan sebelumnya tentang arah kebijakan moneter di masa mendatang.

"Kami akan terus menaikkan suku bunga tergantung pada perbaikan situasi ekonomi dan harga jika ekonomi dan harga bergerak sesuai dengan perkiraan kami," kata Ueda kepada parlemen.

"Namun penting untuk memantau secara ketat perkembangan ekonomi, harga, dan pasar keuangan dalam dan luar negeri serta menilai tanpa gagasan yang telah ditetapkan sebelumnya, karena ketidakpastian atas kebijakan perdagangan masing-masing negara tetap sangat tinggi," katanya.


Tag


TERBARU

[X]
×