Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Bank sentral Australia tak percaya bunga yang lebih rendah merupakan obat mujarab untuk mendorong ekonomi saat ini. Karena itu, Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan mempertahankan bunga di level 2,5%.
Ini merupakan level bunga terendah yang pernah dipatok oleh RBA. "Investasi di pertambangan akan di bawah rata-rata permintaan pasar, sementara investasi di non-pertambangan akan tetap lemah. Ini mengindikasikan laju pertumbuhan akan di bawah tren selama sisa tahun ini dan tahun berikutnya," kata Glenn Stevens, Gubernur RBA, hari ini (17/6).
Selain itu, RBA menilai, pelemahan mata uang Aussie yang terjadi awal tahun sudah tidak banyak berpengaruh. Stevens dan tim bank sentral memperkirakan, kurs aussie akan tetap menguat terutama ketika harga komoditas anjlok.
Harga iron ore, komoditas ekspor terbesar Australia turun ke US$ 89 per ton kemarin, terlemah sejak tahun 2012. Di sisi lain, permintaan dari China mulai fluktuatif, terimbas pelemahan ekonomi.
Toh, di luar industri pertambangan yang merosot, RBA mencatat pertumbuhan positif, seperti harga rumah yang melaju dalam fase tercepat sejak tahun 2013. Juga tingkat pengangguran yang bertahan di level 5,8% selama tiga bulan terakhir, turun dari level 6% di awal tahun.