Sumber: Bloomberg | Editor: Syamsul Azhar
LONDON. Pasar saham seluruh dunia berbalik hijau setelah mendengar kabar Jerman akan membantu Yunani dalam mengatasi krisis keuangan.
Penegasan pemerintah Jerman keluar dari pernyataan Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble yang menyampaikannya kepada parlemen Jerman dalam sebuah rapat rahasia. Seorang sumber anonim kantor berita Bloomberg di parlemen Jerman yang menghadiri pertemuan tersebut menyatakan, bahwa Pemerintah Jerman memiliki opsi untuk memberikan bantuan kepada Yunani lebih dari penjaminan pinjaman.
Penyataan ini sekaligus mengkonfirmasi pernyataan pejabat lain di Eropa. Sehari sebelumnya pejabat baru Komisi Ekonomi Uni Eropa Olli Rehn bilang bahwa dukungan terhadap Yunani akan di diskusikan dalam beberapa hari ini.
Indeks Dow Jones Stoxx 600 naik 1,5% ke 242,67 pada pukul 10.14 waktu setempat. Harga saham di Inggris mengalami kenaikan dalam tiga hari terakhir karena pasar merespon isu bahwa negara-negara Eropa akan turun tangan menyelamatkan krisis Yunani dengan cara membeli surat utang yang mereka terbitkan.
Beberapa saham di Bursa London yang mengalami kenaikan sekitar 4%, seperti saham Aviva Plc. Lloyds Banking Group Plc, juga legal & General Group Plc. Saham Reckitt Benckiser Group Plc juga melonjak 1,7% setelah pendapatan mereka meningkat di luar perkiraan para analis. ICAP Plc juga naik 6,4% karena saat yang bersamaan Goldman Sachs Group memberikan rekomendasi beli pada saham ini.
Indeks FSTE 100 melonjak 61,52 poin atau 1,2% menjadi 5.173 poin pada pukul 11.12 siang di London. seluruh saham yang tercatat di FTSE mengalami kenaikan rata-rata 1,2% hari ini. Sementara Indeks ISEQ di Irlandia juga mengalami kenaikan 1,6%.
Kenaikan harga saham ini menurut Market Strategist City Index Joshua Raymond menunjukkan meningkatnya harapan bahwa Uni Eropa telah mendekati solusi untuk memberikan bailout kepada Yunani untuk keluar dari krisis utang. "Tapi hingga kini masih ada suasana ketidakpastian di pasar," katanya.
Pasar saham di Inggris sebelumnya telah mengalami tekanan hebat selama sekitar empat pekan berturut-turut karena meningkatnya kecemasan pasar terhadap pemerintah Yunani, Spanyol, dan Portugal yang tengah berjuang menghadapi jurang defisit anggaran yang sangat lebar dan dalam.
