Beli 9,05% Saham, Kakao Corp Jadi Pemegang Saham Terbesar Kedua di SM Entertainment

Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kakao Corp Korea Selatan mengumumkan telah membeli 9,05% saham SM Entertainment, sebuah agensi hiburan yang menaungi artis K-pop termasuk NCT dan Aespa. Nilai transaksi untuk akuisisi tersebut mencapai 217,2 miliar won atau setara US$ 172,8 juta.

Masuknya Kakao Corp di SM Entertainment, akan membuat kerja sama di antara kedua perusahaan ini makin kokoh. Dalam pernyataannya, Kakao menyebut, kedua perusahaan bakal bekerja sama untuk mengejar proyek manajemen bersama termasuk audisi K-pop global, manajemen dan bisnis distribusi musik.

"Kami berharap dapat bekerja sama dalam bersaing di pasar musik dan konten global yang sangat diperebutkan melalui investasi ini," kata Chief Investment Officer Kakao Bae Jae-hyun.

Langkah ini membuat Kakao mengakuisisi saham senilai 112 miliar won di SM Entertainment serta obligasi konversi senilai 105 miliar won. Ini bakal menjadikan Kakao sebagai pemegang saham terbesar kedua di SM Entertainment saat kesepakatan selesai.

Baca Juga: Gandeng KPop Aespa, Bank KB Bukopin Targetkan Bisa Naik Kelas

Menggambarkan kesepakatan itu sebagai "akhir bahagia" untuk spekulasi tentang ikatan sejak Mei 2021, SM Entertainment mengatakan modal yang terkumpul melalui kesepakatan ini akan mendanai strategi bisnis barunya yang dijuluki "SM 3.0" - membangun beberapa pusat produksi dan juga label musik yang merupakan anak perusahaan khusus penerbitan musik.

“Berdasarkan kinerja keuangan yang menguntungkan berkat kekayaan intelektual (kami), kami berencana untuk mengakuisisi label dan berinvestasi dalam bisnis baru seperti metaverse,” kata Lee Sung-su, Co-CEO SM Entertainment, saat menjelaskan strategi tersebut dalam sebuah video. konferensi diunggah di saluran YouTube-nya pada hari Jumat.

Awal bulan ini, Kakao mengatakan, unit bisnis Kakao Entertainment telah mendapatkan investasi sebesar US$ 955 juta dari dana kekayaan negara terkemuka untuk mempercepat rencana pertumbuhan globalnya.