Sumber: The Guardian,Washington Post,CNBC | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Super model terkenal Bella Hadid akhirnya mengeluarkan pernyataan setelah membintangi kampanye kontroversial Adidas yang dianggap memiliki hubungan "tidak disengaja" dengan tragedy berdarah tahun 1972.
"Saya terkejut, saya marah, dan saya kecewa dengan kurangnya kepekaan yang ada dalam kampanye ini," ujar Hadid, model berdarah Plestina kelahiran Amerika Serikat. Hadid membagikan pernyataan melalui akun Instagram Story pada Senin (29/7)malam.
Adidas mengeluarkan kampanye iklan untuk sepatu retro terbaru mereka berjulukan SL72s. Perusahaan ini mengklai produk ini sebagai penghormatan kepada Olimpiade Munich 1972.
Baca Juga: Karpet Merah Wisatawan Global Mulai Terhampar ke Probolinggo
SL72s dirilis sejak awal Juli 2024. Iklan tersebut menampilkan Bella Hadid memegang buket bunga sambil mengenakan sepatu olahraga klasik tersebut. Sepatu ini pertama kali diperkenalkan pada Olimpiade Munich 1972 silam.
Namun, Olimpiade Munich 1972 itu terkenal dengan tragedi kelam yang terjadi di Desa Olimpiade Munich.
Pada saat itu, terjadi serangan yang dilakukan oleh kelompok pejuang kemerdekaan Palestina dengan sebutan tragedy Black September.
Serangan itu yang menewaskan dua atlet Israel pada 5 September 1972. Selain itu da sembian sandera Israel dan satu polisi Jerman turut tewas dalam upaya penyelamatan yang gagal.
Awalnya iklan kampanye Adidas ini memantik reaksi keras terhadap Bella Hadid dari masyarakat pro Iisrael.
Baca Juga: Jalan Panjang 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur di Era Presiden Jokowi
Apalagi Bella Hadid, yang berdarah Palestina tengah aktif memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina serta menyumbangkan uang untuk upaya bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Bella Hadid secara tegas mengatakan bahwa dirinya tidak menyadari hubungan produk tersebut dengan peristiwa bersejarah Olimpiade Munich 1972. Jika mengetahui dari awal maka dia tidak akan berpartisipasi dalam kampanye.
"Saya tidak akan pernah secara sadar terlibat dalam seni atau pekerjaan yang terkait dengan tragedi mengerikan dari jenis apa pun," kata Hadid yang berusia 27 tahun, yang juga pernah menjadi model produk luxury Dior.
"Sebelum kampanye dirilis, saya tidak mengetahui hubungan historis dengan peristiwa mengerikan tahun 1972. ... Jika saya tahu, dari lubuk hati saya, saya tidak akan pernah berpartisipasi."
"Tim saya seharusnya tahu," tambahnya. "Adidas seharusnya tahu dan saya seharusnya melakukan lebih banyak riset agar saya juga tahu dan mengerti, dan berbicara."
Pada 19 Juli 2024, Adidas mengeluarkan pernyataan yang meminta maaf atas iklan tersebut dan mengatakan bahwa mereka sedang "meninjau ulang sisa kampanye."
Baca Juga: Bangunan Kantor Presiden di IKN Selesai, 4.650 Bilah Sayap Burung Garuda Terpasang
"Kami menyadari bahwa ada hubungan yang dibuat dengan peristiwa sejarah yang tragis — meskipun ini benar-benar tidak disengaja — dan kami meminta maaf atas segala kegelisahan atau kesedihan yang ditimbulkan," kata perusahaan tersebut.
"Kami percaya pada olahraga sebagai kekuatan pemersatu di seluruh dunia dan akan terus berupaya untuk mendukung keragaman dan kesetaraan dalam segala yang kami lakukan," tambahnya. Menurut The Guardian, postingan media sosial dari kampanye iklan yang menampilkan Hadid telah dihapus.
Kritik keras terhadap kampanye tersebut datang dari pemerintah Israel, yang melalui akun resminya di X mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap Hadid sebagai "wajah kampanye Adidas," serta dari Komite Yahudi Amerika, yang mengatakan bahwa keputusan Adidas untuk menampilkan "model yang vokal anti-Israel untuk mengingat Olimpiade yang kelam ini adalah sebuah kesalahan besar atau sengaja memancing."
Organisasi tersebut tidak memberikan bukti atas klaim mereka bahwa Hadid "anti-Israel." Hadid telah mengkritik tindakan pemerintah Israel, sambil juga secara vokal mengekspresikan penolakannya terhadap antisemitisme. Dia juga mengecam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Para pendukung Hadid mengecam serangan terhadap aktris pujaanya. Mereka menyebut keputusan Adidas untuk menariknya dari kampanye, mengatakan bahwa mengaitkan Hadid dengan serangan teroris yang terjadi 52 tahun yang lalu — hanya karena etnisitas dan berdarah Palestina— adalah tindakan rasis.
Aktivis pro-Palestina yang menyerukan boikot terhadap Adidas secara global.
Baca Juga: Jalan Panjang Menuju Ketenagalistrikan Energi Hijau
Adidas telah memperbarui permintaan maafnya untuk iklan tersebut dan kini menyertakan Hadid, menurut laporan dari Euronews.
"Kami juga meminta maaf kepada mitra kami, Bella Hadid, ASAP Nast, Jules Koundé, dan lainnya, atas dampak negatif apa pun pada mereka dan kami sedang meninjau ulang kampanye tersebut," kata pernyataan dari perusahaan tersebut, dilaporkan oleh Euronews.
"Walaupun niat semua orang adalah untuk membuat sesuatu yang positif, dan menyatukan orang melalui seni, kurangnya pemahaman kolektif dari semua pihak merusak prosesnya," kata Hadid dalam pernyataannya pada hari Senin.
"Saya tidak percaya pada kebencian dalam bentuk apa pun, termasuk antisemitisme. Itu tidak akan pernah berubah, dan saya berdiri teguh pada pernyataan itu. Menghubungkan pembebasan rakyat Palestina dengan serangan yang begitu tragis, adalah sesuatu yang menyakitkan hati saya ... Saya akan selalu berdiri bersama rakyat Palestina sambil terus memperjuangkan dunia yang bebas dari antisemitisme," tambahnya.
"Antisemitisme tidak memiliki tempat dalam pembebasan rakyat Palestina."