Sumber: BBC, Bloomberg |
JAKARTA. Regulator industri penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration, mengkaji ulang pesawat terbaru Boeing, 787 Dreamliner, setelah beberapa pesawat mengalami masalah teknis pekan ini.
Federal Aviation Administration (FAA) Jumat (11/01) menjelaskan, kaji ulang meliputi desain, manufaktur dan perakitan sistem penting di pesawat.
Pernyataan yang dikeluarkan FAA sejauh ini tidak mengindikasikan bahwa badan tersebut berencana membatasi atau melarang pesawat diterbangkan selama dilakukan pengkajian.
Pesawat 787 Dreamliner lebih banyak memanfaatkan sinyal listrik untuk membantu mengoperasikan pesawat dibanding pesawat-pesawat lainnya.
Pesawat ini juga menjadi produk Boeing pertama yang menggunakan baterai lithium ion isi ulang. Namun belakangan ini beberapa pesawat 787 mengalami masalah teknis.
Pada Senin lalu, pesawat Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Japan Airlines mengalami kebakaran di Boston, Amerika Serikat.
Satu hari kemudian, pesawat 787 Dreamliner lainnya milik Japan Airlines mengalami kebocoran bahan bakar. Dua masalah lain juga dilaporkan terjadi di Jepang pada hari Jumat.
Hingga kini Boeing telah mengirim 50 pesawat 787 dan telah jumlah pesanan mencapai hampir 800 pesawat lagi.