kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Bill Ackman, kontrarian yang sesumbar


Sabtu, 16 November 2013 / 15:52 WIB
Bill Ackman, kontrarian yang sesumbar
ILUSTRASI. Serial The Flight Attendant yang dibintangi oleh Kaley Cuoco ini merupakan serial thriller, misteri, dan komedi yang bisa ditonton di HBO Max.


Reporter: Nina Dwiantika, Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

Siapa yang tak kenal Warren Buffett? Investor ulung ini berhasil menyabet predikat orang terkaya di dunia lewat aksi jual beli di bursa saham. Kesuksesan Buffett menjadi impian semua alumni sekolah bisnis di Amerika Serikat (AS).

Tak terkecuali William Ackman. Pria yang meraih gelar master bisnis (MBA) dari Harvard Business School ini bertekad mewujudkan ambisinya di bursa saham. Bagi kalangan Wall Street, Ackman mendapat julukan investor yang penuh drama. Ciri khas Ackman adalah melontarkan opini kontroversial yang berujung pada drama atau perdebatan panjang suatu perusahaan publik.

Demi mewujudkan ambisi, setelah lulus dari Harvard pada tahun 1992, Ackman langsung mendirikan perusahaan investasi Gotham Partners bersma teman kuliahnya, David Berkowitz. Ackman melobi langsung para kaum tajir Amerika untuk menanamkan dananya di Gotham.

Modal Ackman adalah analisis yang mendalam. Di tahun 1995, reputasi Ackman meningkat ketika menggandeng developer Leucadia National, membeli saham minoritas perusahaan pemilik kawasan Rockefeller Center yang senilai US$ 1,3 miliar. Pasca duduk sebagai direksi perusahaan, Ackman mendesak renovasi total kawasan Rockefeller.

Dua tahun berselang, Ackaman menjual saham Rockefeller kepada konsorsium Goldman Sachs senilai dua kali lipat. Di tahun 1998, aset Gotham telah melesat menjadi US$ 500 juta. Opini kontroversial Ackman pertama kali adalah pada pertaruhan saham MBIA.

Ini adalah perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan aset surat utang perumahan. Sebagai kontrarian, di tahun 2004 Ackman merilis riset yang mempertanyakan rating MBIA. Kala itu MBIA mendapat peringkat AAA. Ackman menuduh, aset dasar MBIA adalah aset sampah dan akan menemui kehancuran.

Demi membentuk opini, Ackman sengaja menghubungi wartawan The New Times tentang temuannya terhadap MBIA. Riset Ackman menggemparkan. Bahkan, kala itu Ackman langsung dipanggil menghadap direksi MBIA. "Pembicaraan dengan direksi MBIA adalah empat jam yang penuh ketegangan. Saya khawatir akan dituntut secara hukum," ujar dia, mengutip The Business Journals.

Namun, Ackman yakin, analisanya terhadap MBIA benar. Di tahun 2004 Ackman mengumumkan memasang posisi jual (short) di harga tertinggi US$ 60 per saham. Di tahun 2007, MBIA melaporkan kerugian. Harga saham MBIA menukik tajam ke posisi US$ 3. Dus, Ackman mengantongi keuntungan sekitar US$ 1,1 miliar dari aksi tersebut.

Namun, seperti kebanyakan investor ulung, Ackman juga pernah merugi. Malahan, di tahun 2002 Gotham melakukan kesalahan investasi di perusahaan golf. Perusahaan olahraga tersebut merugi dan investor Gotham menarik dana. Alhasil, Gotham ditutup.

Sebagai kontrarian yang kerap sesumbar, opini Ackman terhadap Herbalife paling menarik perhatian. Dia melontarkan ramalan suram terhadap Herbalife. Ackman menuduh skema multi level marketing (MLM) ala Herbalife sudah bergeser ke skema piramida atau ponzi.

Ackman yang kemudian mendirikan perusahaan investasi Pershing Capital Management Square, memasang posisi short pada saham Herbalife senilai US$ 1 miliar. Opini Ackman mendapat serangan dari koleganya di Wall Street. Misalnya saja sejumlah investor miliarder seperti Geroge Soros, Carl Icahn, dan Daniel Loeb. Mereka menilai insting investasi Ackman terhadap Herbalife bodoh. 





TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×