Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
NEW YORK. Ini adalah saat yang tepat bagi para trader menuai untung di Wall Street. Hal ini nampak dari kinerja sejumlah sekuritas yang meningkat. Bahkan Bloomberg menulis, kenaikan kinerja dua digit ini pertama kali sejak tahun 2012.
JPMorgan Chase & Co, bank investasi terbesar di dunia ini mencatatkan pertumbuhan bonus sekitar 20% pada tahun 2016. Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, peningkatan tersebut berasal dari penjualan di obligasi pemerintah, swap dan aset lain yang terkait dengan suku bunga.
Rangking kedua diduduki oleh Morgan Stanley yang meraih kenaikan bonus sebesar 10%. Kemudian diduduki oleh Bank of America Corp mendapat bonus rata-rata bagi karyawan sebesar 10%.
Pedagang obligasi mendapat kenaikan bonus terbesar mereka sejak 2012. Hal ini karena adanya peristiwa politik memicu hiruk pikuk transaksi pada tahun lalu.
Tarif perdagangan khususnya di bidang pendapatan tetap mendorong kenaikan bonus 15% pada lima investment banking di Wall Street. Peningkatan terjadi di akhir tahun ini yakni saat pemilihan umum Amerika Serikat bergolak. Wall Street dihebohkan dengan kenaikan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
Meski bonus meningkat namun pendapatan tersebut tidak bisa diraih di akhir tahun lalu. JPMorgan rata-rata trader mendapat tambahan bonus 10%. Namun para pekerja baru akan mendapat kompensasi pada bulan ini dan mendapat bonus pada Februari.
Tidak semua bank mendapat kelebihan bonus pada 2016. Ada juga bank yang justru merugi. Perusahaan tersebut adalah UBS Group AG yang merugi di semua lini bisnis. Bahkan termasuk portofolio bersinggungan dengan bunga dan perdagangan mata uang.
Pendapatan lebih besar pada bisnis fixed income masih akan terasa di 2017. Chief Financial Officer Morgan Stanley Jonathan Pruzan mengatakan, kinerja pada kuartal IV terus meningkat sebab sebagian klien mengatur ulang portofolio.