kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPTJ kebut konsorsium kartu integrasi transportasi Jabodetabek


Kamis, 15 Februari 2018 / 18:32 WIB
BPTJ kebut konsorsium kartu integrasi transportasi Jabodetabek
ILUSTRASI. ARMADA BUS PREMIUM


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana integrasi kartu transportasi umum Jabodetabek masih dipersiapkan pemerintah. Maklum saja, untuk merealisasikan wacana ini pemerintah membutuhkan pembentukan konsorsium pengelola sistem pembayaran transportasi secara terintegrasi.

Kepala Sub Direktorat Perencanaan Program BPTJ, Tonny Agus Setiono menjelaskan, pihaknya tengah mengebut pembentukan konsorsium ini. Pengelola tersebut akan terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI), PT (Persero) Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Perum DAMRI, PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta), PT TransJakarta, dan PT Jakarta Propertindo.

BPTJ tengah melakukan akselerasi agar Kartu Multi Trip (KMT) PT KCI bisa digunakan platform moda transportasi lainnya. Jika kajian KMT itu sudah bisa disesuaikan dengan sistem dan akses sarana di transportasi lain, maka konsorsium sebagai pengelola sudah bisa dibentuk. Artinya, sistem transpotasi Jabodetabek bisa berjalan.

"Diharapkan bisa secepatnya," pungkas dia, Kamis (15/2).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sistem ini akan menjadi solusi dari persoalan moda transportasi yang masih belum terintegrasi dan beberapa dilakukan secara manual. Di samping juga mempercepat proses pembayaran angkutan umum, dengan sistem ini akan menjadi basis data terkait angka pergerakan penumpang angkutan umum sehingga nantinya dapat diketahui angka kebutuhan angkutan umum di suatu wilayah.

“Sistem ini memberikan suatu basis yang baik kita mendapatkan data yang akurat berkaitan jumlah pergerakan, darimana, kemana, bisa membuat kita dapat menganalisis secara lebih cermat mana-mana saja daerah yang harus diperbaiki dan ditingkatkan,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×