kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.359   -158,00   -0,96%
  • IDX 6.873   86,25   1,27%
  • KOMPAS100 997   16,26   1,66%
  • LQ45 766   12,04   1,60%
  • ISSI 223   2,19   0,99%
  • IDX30 397   6,10   1,56%
  • IDXHIDIV20 463   6,25   1,37%
  • IDX80 112   1,73   1,57%
  • IDXV30 114   0,52   0,46%
  • IDXQ30 128   2,23   1,77%

Bunga Pinjaman Antarbank Melejit


Jumat, 09 Juli 2010 / 08:00 WIB
Bunga Pinjaman Antarbank Melejit


Reporter: Hari Widowati, Reuters, Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

LONDON. Suku bunga pinjaman di pasar uang antarbank (PUAB) di Eropa melejit ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah perbankan Eropa melunasi pinjaman dari European Central Bank (ECB) bertenor satu tahun, yang jatuh tempo senilai € 442 miliar. Alhasil, likuiditas perbankan Eropa seret.

Kamis (8/7) lalu, London interbank offered rate (Libor) untuk pinjaman dalam mata uang euro bertenor tiga bulan mencapai 0,7250% atau naik lebih dari 1 basis poin dari posisi Rabu (7/7). Ini merupakan level tertinggi sejak September 2009 silam. Adapun suku bunga pinjaman jangka pendek antarbank saat ini mencapai 0,8% naik 0,17% dari posisi akhir Maret lalu yang sebesar 0,63%.

Kenaikan suku bunga pinjaman antarbank Eropa ini diperkirakan bakal berlanjut. "Pengurangan kelebihan likuiditas di pasar keuangan akan menambah tekanan terhadap bunga PUAB overnight dan suku bunga pinjaman jangka pendek," kata Elwin de Groot, Analis Rabobank di London. Menurutnya, bunga EURIBOR juga bakal merambat naik pada semester kedua tahun ini.

Kenaikan suku bunga pinjaman jangka pendek ini membuat sejumlah ekonom khawatir karena bisa berdampak negatif terhadap perekonomian. Bank jadi semakin pelit mengucurkan kredit sehingga sektor riil sulit melakukan ekspansi.

“Pertanyaannya sekarang, apakah ECB akan memberikan toleransi terhadap suku bunga pinjaman di pasar yang lebih tinggi," kata Christoph Rieger, analis suku bunga Commerzbank AG di Frankfurt.

Kenaikan biaya pinjaman di pasar finansial Eropa muncul setelah krisis utang Yunani merobek kepercayaan investor. Pemerintah negara-negara Uni Eropa pun terpaksa memangkas anggarannya demi menjinakkan defisit.

ECB telah melakukan beberapa hal, termasuk membeli surat utang dari pasar keuangan untuk mencegah lonjakan imbal hasil (yield) obligasi. ECB juga melonggarkan sejumlah kebijakan moneter, seperti memperpanjang jangka waktu pinjaman ke perbankan.

Pertahankan bunga acuan

Kamis (8/7), rapat Dewan Gubernur ECB memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya di level 1%. Keputusan ECB ini sesuai dengan prediksi para analis. ECB telah mempertahankan rekor terendah untuk suku bunga acuannya itu selama 14 bulan terakhir.

Gubernur ECB Jean Claude Trichet menilai, saat ini bank sentral Eropa belum perlu menaikkan suku bunga acuannya.

Melihat kondisi likuiditas perbankan saat ini dan kenaikan suku bunga di pinjaman antarbank, ECB justru menilai hal ini merupakan indikasi positif. Artinya, perbankan tidak lagi mengandalkan bank sentral Eropa itu untuk mendapatkan likuiditas.

Salah satu buktinya, likuiditas perbankan yang ditempatkan di fasilitas overnight deposit ECB turun menjadi € 188,4 miliar per 7 Juli dari € 243 miliar pada 6 Juli lalu. Saat ini, ECB menetapkan suku bunga overnight deposit sebesar 0,5%.

Pasar kini menanti pengumuman ECB mengenai hasil stress test perbankan yang rencananya akan dibuka pada 23 Juli 2010. Tetapi, sampai saat ini belum ada bocoran dari ECB mengenai hasil tes tersebut.

"Mungkin Trichet ingin menenangkan pasar," kata Nick Matthews, ekonom RBS. Sekadar mengingatkan, ada 91 bank yang mengikuti stress test ECB, termasuk bank-bank kecil yang diragukan pasar bisa lulus dalam tes ini.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×