kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cadangan devisa China susut, cadangan emas naik


Senin, 08 Agustus 2016 / 06:10 WIB
Cadangan devisa China susut, cadangan emas naik


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Ketangguhan ekonomi China kembali teruji. Kali ini, negara dengan pengaruh ekonomi terbesar kedua di dunia ini mengalami penyusutan cadangan devisa.

Data Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) menunjukkan, cadangan devisa turun menjadi US$ 3,20 triliun pada akhir Juli 2016. Data Bank Sentral China yang terbit Minggu (7/8), sejalan dengan ekspektasi analis.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan cadangan devisa akan jatuh ke level US$ 3,20 triliun dari posisi US$ 3,21 triliun pada Juni 2016. Sejatinya, data ini kontras dengan kenaikan cadangan devisa yang naik US$ 13,4 miliar pada bulan Juni 2016.

Di sepanjang Juni 2016, cadangan devisa China rebound setelah sempat menyentuh level terendah dalam tempo lima tahun terakhir pada Mei 2016. Kendati cadangan devisa susut, China justru semakin getol mengoleksi emas.

PBOC menyebutkan, cadangan emas China naik menjadi US$ 78,89 miliar per akhir Juli 2016. Sepanjang bulan lalu, China menambah cadangan emas senilai US$ 1,46 miliar dari posisi US$ 77,43 miliar pada Juni 2016. PBOC menegaskan, penyusutan cadangan devisa dipicu oleh aksi lindung nilai terhadap nilai tukar yuan.

Sepanjang Juni-Juli, volume bank sentral melakukan aksi jual yuan mencetak rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir. "Ini usaha bank sentral untuk melindungi yuan dari volatilitas pasar yang disebabkan oleh keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa," tulis PBOC seperti dilansir Reuters, kemarin.

Selain mengumumkan cadangan devisa, regulator moneter China juga menegaskan sikapnya yang mampu untuk terus menjaga aliran modal ke luar (capital outflow). PBOC juga tetap optimistis menjaga kestabilan surplus neraca berjalan dan cadangan devisa yang cukup.

Asal tahu saja, cadangan devisa China turun ke rekor terendah pada tahun lalu. Di akhir 2015, cadangan devisa China menembus level US$ 513 triliun dikarenakan aksi pemerintah mendevaluasi mata uang yuan pada bulan Agustus 2015.

Devaluasi yuan memicu banjir arus keluar modal yang sempat mengguncang pasar global. Yuan melemah 2% di tahun ini dan mendekati posisi terendah selama enam tahun terakhir.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×