kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chevron resmi ajukan revisi POD I IDD


Senin, 02 Juli 2018 / 06:18 WIB
Chevron resmi ajukan revisi POD I IDD
ILUSTRASI. CHEVRON


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chevron Pacific Indonesia (Chevron) akhirnya secara resmi mengajukan proposal revisi Plan of Development (POD) I untuk proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Danya Dewanti Manager Komunikasi PT Chevron Pacific Indonesia mengatakan Chevron Indonesia Company telah mengajukan Plan Of Development (POD) I Revisi dan proposal perpanjangan tiga Kontrak Kerja Sama (KKS) yang terkait dengan Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap dua yang merupakan salah satu Proyek Strategis National, kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Jumat (29/6).

Danya bilang revisi POD dan perpanjangan KKS yang diajukan Chevron termasuk pengembangan Lapangan Gehem, Gendalo, Gandang, dan Maha. Dalam revisi POD I ini, Danya mengklaim Chevron telah berhasil mengurangi biaya modal dan produksi.

"Cakupan proyek revisi, yang secara siginifikan berhasil mengurangi biaya modal dan operasi, terdiri atas pengembangan lapangan-lapangan Gehem, Gendalo, Gandang, dan Maha,"jelas Danya ke Kontan.co.id pada Minggu (1/7).

Namun sayangnya Danya tidak menyebut besaran angka biaya proyek yang diajukan kepada pemerintah beserta komponen pengurangan biaya di proyek tersebut.

"Sesuai kebijakan Perusahaan, kami tidak membicarakan secara publik diskusi yang sedang berjalan dengan Pemerintah, termasuk nilai investasi," imbuhnya.

Sebelumnya pemerintah memperkirakan besaran biaya proyek IDD tahap dua berkisar antara US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar. Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar bilang angka biaya yang diajukan oleh Chevron terus berubah-ubah menjelang detik-detik akhir pengajuan revisi POD IDD tahap dua.

Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Danya tidak menjawab. Dia hanya menyebut dalam proyek IDD tahap II ini, Chevron justru akan membangun sejumlah infrastruktur baru.

Infrastruktur baru tersebut yang termasuk dalam revisi POD I ini, di antaranya adalah sumur-sumur bawah laut (subsea wells);Sistem pipa alir yang menghubungkan sumur-sumur ke fasilitas-fasilitas produksi; Anjungan produksi di lokasi-lokasi hub Gendalo dan Gehem; Fasilitas jaringan pipa ke Terminal Santan dan Terminal Senipah.

Sebelumnya, Chevron telah mengembangakan proyek IDD Tahap 1, yaitu Lapangan Bangka yang telah memulai produksi pada tahun 2016. Dalam proyek IDD, Chevron Indonesia Company (sebagai operator) memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD (secara aggregate), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×