kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China: AS harus jadi prioritas penyelidikan berikutnya tentang asal usul virus corona


Kamis, 17 Juni 2021 / 14:52 WIB
China: AS harus jadi prioritas penyelidikan berikutnya tentang asal usul virus corona
ILUSTRASI. Foto menunjukkan jalan perbelanjaan yang penuh sesak dengan orang-orang di Wuhan, China, pada 4 April 2021, sekitar satu tahun setelah penguncian virus corona pertama di dunia dicabut di kota itu. Kyodo via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Seorang ahli epidemiologi senior China mengatakan, AS harus menjadi prioritas dalam fase penyelidikan selanjutnya tentang asal usul virus corona baru.

Pernyataan itu keluar setelah sebuah penelitian menunjukkan, virus corona mungkin telah beredar di AS pada awal Desember 2019.

Studi Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) yang rilis pekan ini menemukan setidaknya tujuh orang di lima negara bagian Amerika Serikat terinfeksi virus corona baru, beberapa minggu sebelum Anegeri uak Sam melaporkan secara resmi kasus pertama.

Sebuah studi bersama oleh China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbut Maret lalu mengatakan, virus corona kemungkinan besar berasal dari perdagangan satwa liar di negeri tembok raksasa, dengan virus masuk ke manusia dari kelelawar melalui spesies perantara.

Baca Juga: Ada bukti virus corona sudah ada di Amerika sejak Desember 2019

Tetapi, Beijing telah mempromosikan teori virus corona masuk ke China dari luar negeri melalui makanan beku yang terkontaminasi. Sementara sejumlah politisi asing juga menyerukan penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan bocornya virus corona dari laboratorium.

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan kepada Global Times, Kamis (17/6), perhatian harus dialihkan ke AS, yang lambat untuk menguji orang pada tahap awal wabah, dan juga rumah dari banyak laboratorium biologi.

"Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi," katanya.

Mengomentari studi AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan, sekarang "jelas" wabah COVID-19 memiliki "banyak asal" dan negara-negara lain harus bekerjasama dengan WHO.

Asal usul pandemi telah menjadi sumber ketegangan politik antara China dan AS, dengan banyak fokus baru-baru ini pada Institut Virologi Wuhan (WIV) yang terletak di Wuhan, tempat wabah pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019.

Selanjutnya: Jawab teori asal usul virus corona dari kebocoran lab, ini kata Wanita Kelelawar




TERBARU

[X]
×