Sumber: Bloomberg, KONTAN |
SHANGHAI. Walt Disney Co. mengantongi izin dari Pemerintah China untuk membangun taman hiburan di Shanghai. Izin itu merupakan pintu masuk bagi Disney merangkul konsumen dari kota terkaya sekaligus berpenduduk terpadat di dunia itu.
Dalam siaran persnya, Presiden Disney Robert A. Iger menyatakan, izin itu memungkinkan Walt Disney meneken kontrak kerja dengan para mitra lokal. Pembangunan konstruksi taman hiburan akan berlangsung di tahap berikutnya. Setelah berdiri, Disneyland Shanghai akan menjadi taman milik Disney keempat yang berada di luar Amerika Serikat (AS).
Disneyland Shanghai akan dibangun di Distrik Pudong. Kawasan Pudong selama ini disebut-sebut sebagai wajah keajaiban ekonomi China. Dalam waktu 17 tahun saja, Pudong berubah dari daerah pedesaan menjadi kota maju yang sesak dengan berbagai gedung pencakar langit.
Harian Wall Steet Journal (WSJ) pernah memberitakan, Disneyland Shanghai juga akan mencakup studio film. Dalam hitungan WSJ, biaya pembangunan Disneyland tersebut mencapai US$ 3,57 miliar. Disneyland Shanghai digadang-gadang sebagai Disneyland terbesar di dunia. Pembangunan taman itu diharapkan tuntas 2014.
Shaun Rein, Managing Director China Market Research Group mengatakan, Disneyland Shanghai otomatis akan bersaing langsung dengan Disneyland Hong Kong. "Ada risiko yang akan dihadapi Disney. Pembukaan Disneyland Shanghai pasti akan menarik wisatawan dari China daratan. Jadi tidak akan ada lagi warga China daratan yang mengunjungi taman serupa di Hong Kong," ujar Rein.
Managing Director di Dis-neyland Hong Kong Andrew Kam, tentu menampik prediksi suram itu. "Disneyland Hong Kong sudah mempunyai konsep sendiri. Jadi kami tinggal berekspansi agar tidak tersaing oleh Disneyland Shanghai," ungkapnya.
Kabar pembukaan Taman Disney ini sudah merebak di media-media lokal. Spekulasi yang beredar saat ini, penandatanganan perjanjian antara Walt Disney dan Pemerintah China akan dilakukan saat Presiden AS Barack S. Obama mengunjungi China, pekan depan. Namun konsulat AS di China menampik rumor tersebut. Juru Bicara konsulat AS menyatakan, belum ada acara tersebut dalam jadwal kunjungan Obama.