kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China batasi pembelian asuransi asing


Rabu, 03 Februari 2016 / 14:22 WIB
China batasi pembelian asuransi asing


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Dikky Setiawan

HONG KONG. Penjualan produk asuransi AIA dan Manulife melorot setelah adanya pembatasan pembelian produk asuransi luar negeri oleh pemerintah China. Pejabat mata uang negeri tirai bambu tersebut disinyalir menutup penggunaan kartu UnionPay sebagai alat bayar untuk pembelian produk asuransi luar negeri.

Seperti dilaporkan Bloomberg, saham AIA Group Ltd dan Manulife Financial Corp merosot di bursa Hong Kong. Saham AIA tenggelam sebanyak 9,4% atau terbesar sejak September 2011 silam dan saham Manulife rontok 6,2%. Sebelumnya, saham Prudential Plc yang beroperasi di 12 negara di Asia juga tercatat turun 7,5%.

Langkah pembatasan pembelian produk asuransi luar negeri oleh pemerintah China diambil untuk mengerem arus modal keluar. Hitung-hitungan Bloomberg Inteligence, arus modal yang keluar dari China mencapai US$ 1 triliun di sepanjang tahun lalu. Padahal, China sendiri yang melonggarkan praktik ini demi mendorong penggunaan yuan secara global.

"Praktik pembelian asuransi di luar negeri tadinya dianggap sebagai cara efektif untuk membuat simpanan yuan menjadi aset berupa dollar AS atau Hong Kong. Namun, kami melihat risiko akan meningkat dari perubahan peraturan pemerintah China yang membatasi pembelian asuransi luar negeri," ujar Tang Shengbo dan Cao Haifeng, Analis Nomura Holdings Inc, kemarin.

Asal tahu, lebih dari seperlima total pendapatan premi AIA berasal dari Hong Kong. Pertumbuhan bisnis baru mereka berpotensi turun 5% sebagai akibat dari pembatasan yang sedang dilakukan pemerintah China. "Mungkin akan menghilangkan 30% dari total pendapatan premi tertimbang di Hong Kong," tutur Bolun Tang, Analis China International Capital Corp.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari perwakilan AIA Hong Kong, maupun Manulife, asuransi raksasa yang berbasis di Kanada. Juru bicara Prudential menolak berkomentar ketika dihubungi kemarin. Sementara, saham perusahaan penanggung asuransi (insurer) di Hong Kong seluruhnya melorot setidaknya 5%.

Efektif per 4 Februari 2016, pejabat mata uang negara China mulai membatasi pembelian produk asuransi luar negeri lewat jasa China UnionPay Co, baik kartu debit maupun kredit, sebesar US$ 5.000. Tidak cuma itu, transaksi lain melalui kartu UnionPay juga dibatasi hanya US$ 50.000 per tahun per orang. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan arus modal keluar.

Selama ini, orang China telah berbondong-bondong membeli polis asuransi ke Hong Kong karena alasan layanan yang lebih baik ketimbang produk asuransi yang mereka beli di daratan China itu sendiri. "Saat ini, untuk kategori pembelian produk asuransi dibatasi US$ 5.000 per transaksi per individu," imbuh juru bicara UnionPay International.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh penyedia pembayaran, beberapa penjual asuransi di luar negeri tidak menerapkan klasifikasi terbatas untuk asuransi. UnionPay menegaskan supaya seluruh pihak mematuhi ketentuan ini. Karena, jumlah pembelian polis asuransi oleh orang daratan China sudah mencapai 21,1 miliar dollar Hong Kong atau setara US$ 2,7 miliar pada September 2015 silam. Angka ini melonjak 64% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya, mantan komisaris asuransi Hong Kong, Annie Choi telah mengingatkan China pada April tahun lalu. Kebijakan melonggarkan pembelian polis asuransi di Hong Kong bisa digunakan sebagai upaya pencucian uang. "Perubahan kebijakan polis, seperti pembayaran premi di muka, lump sum top up, penerimaan uang pada polis surrender dapat dijadikan alat pencucian uang," terang dia dalam pidato konferensi kejahatan keuangan.




TERBARU

[X]
×