kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

China: Jangan salahkan siapapun terkait serangan ke Arab tanpa investigasi


Senin, 16 September 2019 / 16:21 WIB
China: Jangan salahkan siapapun terkait serangan ke Arab tanpa investigasi
ILUSTRASI. Ledakan di kilang minyak Aramco, Abqaiq, Arab Saudi (14/9/2019).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kementerian Luar Negeri China menyatakan, Tiongkok tidak bertanggung jawab untuk menyalahkan siapa pun atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi tanpa fakta konklusif

“Siapa yang harus disalahkan karena tidak ada investigasi konklusif, saya pikir (tindakan) itu sangat tidak bertanggung jawab. Posisi China adalah, kami menentang langkah apa pun yang memperluas atau mengintensifkan konflik," tegas Hua Chunying, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Senin (16/9), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Duh, harga minyak mentah melonjak lebih dari 15% pasca serangan ke fasilitas Aramco

“Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait, agar tidak mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan regional. Kami berharap, semua pihak bisa menahan diri dan bersama-sama dapat menjaga perdamaian dan stabilitas Timur Tengah," imbuh Hua.

China memiliki hubungan ekonomi, diplomatik, dan energi yang erat dengan Arab Saudi dan Iran. Karena itu, negeri tembok raksas harus melangkah hati-hati dalam hubungan dengan keduanya. Arab Saudi adalah pemasok minyak terbesar China tahun ini.

Baca Juga: Trump: AS siap menembak, membalas serangan terhadap Saudi

Sebelumnya, Kelompok Houthi yang berpihak ke Iran dan Yaman mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu. Tapi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, tidak ada bukti serangan itu datang dari Yaman.

Seorang pejabat senior AS menyebutkan kepada wartawan, bukti dari serangan itu, yang melanda fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia, mengindikasikan Iran ada di belakangnya. Namun, Iran telah membantahnya.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×